JAKARTA, KOMPAS.com – Wuling Air EV memiliki desain yang kompak dan futuristik, mobil ini juga menawarkan efisiensi tinggi untuk kebutuhan harian.
Namun, satu hal yang kerap jadi perhatian pemiliknya adalah kualitas audio standar pabrikan yang terasa kurang maksimal.
Edy Susanto, pemilik Cartens Audio Jakarta, mengatakan, jika ingin upgrade sistem audio pada Wuling Air EV.
Baca juga: Banjir Kepung Bali di 120 Titik: Layanan Rental Mobil Ikut Terganggu
“Kalau Wuling Air EV, itu udah pasti simpel banget ya. Cuma ganti speaker sama (tambah) DSP amplifier,” ujar Edy yang ditemui Kompas.com, belum lama ini.
Istimewa Mobil Wuling Air EV milik Chairissahar
Ia menjelaskan, ruang kabin Air EV terbilang kecil sehingga ubahan audio tidak bisa terlalu banyak. Perlu ada beberapa penyesuaian khusus, terutama terkait penempatan subwoofer.
“Penempatan subwoofer-nya, kadang-kadang (pemilik) ada yang boleh, ada yang nggak. Tapi tetap aja simpel banget, karena memang tempatnya kecil,” lanjut Edy.
Menurutnya, proses upgrade biasanya dimulai dengan mengganti speaker bawaan dengan produk aftermarket yang memiliki kualitas suara lebih jernih.
Kemudian ditambahkan DSP amplifier agar suara bisa diatur lebih presisi sesuai selera pengguna.
Baca juga: Komparasi Harga GAC Aion UT Lawan BYD Dolphin dan Wuling Binguo EV
“Biasanya upgrade-nya pasti mulai dari speaker, diganti dengan yang kualitasnya lebih baik. Lalu ditambah DSP amplifier, jadi bisa disetel lebih presisi,” katanya.
KOMPAS.com/Gilang Cartens Audio Jakarta
Namun demikian, Edy mengingatkan bahwa untuk mobil listrik modern seperti Wuling Air EV, opsi untuk mengganti head unit sangat terbatas. Hal ini karena sistem infotainment bawaan sudah terintegrasi penuh dengan layar dan kontrol kendaraan.
Baca juga: Motor Listrik Ducati V21L Uji Coba Pakai Baterai Solid-State
“Sekarang kan banyak mobil listrik, kayak Wuling itu, head unit-nya udah integrated. Semuanya layar dan sistemnya menyatu. Jadi engga bisa diganti,” jelasnya.
Sebagai solusi, Cartens Audio biasanya merekomendasikan penggunaan perangkat audio yang sudah mendukung fitur streaming nirkabel.
“Makanya biasanya kita langsung pakai perangkat yang sudah bisa streaming Bluetooth. Jadi misalnya mau dengar musik, bisa langsung streaming via Bluetooth ke sistem audionya,” tutup Edy.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini