JAKARTA, KOMPAS.com - Tren penggunaan mobil listrik atau EV semakin meningkat di Indonesia.
Namun, bagi pecinta audio mobil, melakukan upgrade sistem suara pada EV ada keterbatasan.
Baca juga: Mazda CX-60 Sport Edition Siap Gaet Konsumen Urban di Medan
Edy Susanto, pemilik Cartens Audio Jakarta, keterbatasan ini terutama disebabkan oleh desain head unit mobil listrik yang sudah terintegrasi dengan berbagai sistem kendaraan lain.
Head unit tidak bisa diganti sembarangan karena sudah terhubung dengan berbagai fitur penting, mulai dari pengaturan kendaraan hingga sistem hiburan.
Dok. Nico Hartono Nico Hartono (40) merupakan salah satu konsumen Denza D9
"Engga semuanya mobil yang EV sekarang bisa diganti ya head unitnya. Kayak Wuling itu kan dia udah integrated, semuanya layar dan lain-lain, yang bisa diganti kayaknya belum, nggak ada deh semuanya," ujar Edy kepada Kompas.com, yang ditemui di Jakarta, belum lama ini.
"Rata-rata semua udah full system. Ya paling cuma nambah Android Box aja. Kalau misalnya itu, ya misalnya kayak Binguo belum bisa wireless CarPlay atau wireless Android Auto, ya mereka nggak bisa ngapain-ngapain, nggak bisa diganti head unitnya juga, karena itu bawaan dari Wuling gitu ya," katanya.
Edy mengatakan, ceberapa merek seperti BYD disebut sudah menawarkan spesifikasi audio bawaan yang cukup lengkap, termasuk dukungan Spotify, Apple CarPlay, dan Android Auto.
Baca juga: BRIN Kaji Teknologi Nirkabel untuk Kendaraan Pintar
Dengan begitu, konsumen hanya bisa bermain di bagian output audio setelah head unit.
Cartens Modifikasi audio Denza D9 Cartens Audio
"Biasanya rata-rata kayak BYD udah kasih spek yang bagus. Ya kan udah bisa Spotify langsung beli aja ini, CarPlay udah bisa, Android Auto udah bisa, jadi kita cuma bisa mainin di output-nya setelah itu," ujar Edy.
Baca juga: DPR Nilai Rantai Pasok Otomotif Layak Dapat Insentif
Ia menambahkan, pabrikan mobil listrik saat ini bahkan sudah menyematkan sistem audio dengan kualitas lebih tinggi dibanding mobil Jepang konvensional.
"Apalagi kalau yang sekarang kayak BYD udah pake DIN audionya, udah ada subwoofernya, ya tergantung lagi paling saya kurang sama standar audionya baru ganti gitu," kata Edy.
"Tapi ada ya rata-rata kan, kalau dibandingin dari mobil Jepang yang non-audio, yang audio-less misalnya, sama yang udah full system 8 speaker, 10, 12, Ya udah cukup jauh lebih bagus," jelas Edy.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini