Ini Kuota dan Besaran Upah Program Magang Digaji untuk Fresh Graduate

1 month ago 16

KOMPAS.com - Pemerintah resmi meluncurkan program magang digaji untuk fresh graduate sebagai bagian dari paket delapan program terbaru tahun 2025.

Program ini dirancang untuk mempercepat penyerapan lulusan baru ke dunia kerja sekaligus memperkuat keterampilan sesuai kebutuhan industri.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, sekitar 10 persen dari total lulusan baru universitas dapat langsung masuk ke lapangan kerja melalui skema magang link-and-match.

“Salah satu yang kita juga dorong adalah link-and-match antara fresh graduate untuk masuk lapangan kerja. Nah pemerintah akan kasih 6 bulan gaji setara UMP (upah minimum provinsi). Jadi, fresh graduate itu 10 persen akan langsung masuk ke lapangan kerja dengan link-and-match,” kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025), dikutip dari Antara.

Baca juga: Bersiap, Fresh Graduate Bisa Dapat Gaji dari Magang, Pemerintah Siapkan Stimulusnya

Kuota dan Besaran Gaji

Dilansir dari Antara, dalam konferensi pers tersebut Airlangga menjelaskan bahwa kuota peserta magang berbayar ini mencapai 20.000 orang.

Peserta akan mendapatkan uang saku setara UMP Rp 3,3 juta per bulan selama enam bulan masa magang.

Dengan total anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk program ini mencapai Rp 198 miliar, skema ini diharapkan mampu menjadi jembatan transisi lulusan baru dari kampus ke dunia kerja.

“Dengan 6 bulan (magang), mereka punya kemampuan sesuai dengan kemampuan industri sehingga bisa langsung lepas, dan masuk ke industri,” ujar Airlangga.

Baca juga: Jakarta Job Fair Hadir di Jakbar 16–17 September, Simak Cara Registrasi dan Lokasinya

Syarat Peserta dan Jangkauan Daerah

Program ini ditujukan untuk lulusan baru (fresh graduate) atau maksimal satu tahun setelah lulus. Tidak ada batasan usia dalam pendaftaran.

Pelaksanaan program akan melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan dunia industri.

Model link-and-match disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja di tiap daerah.

“Link-and-match kita atur pusat, tetapi kan perguruan tinggi di daerah diharapkan (lulusannya) dipekerjakan dengan industri di daerah, misalnya Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten,” jelas Airlangga.

Khusus untuk lulusan dari wilayah 3T (terluar, terdepan, tertinggal), pemerintah pusat akan mengambil alih pelaksanaan.

Mereka bisa dipindahkan ke wilayah yang memiliki ketersediaan lapangan kerja.

Baca juga: Cerita Fristo: Kerja PP Cipanas–Jakarta, Sambil Raup Cuan Jastip Makanan Khas Puncak

Alternatif Bagi yang Tidak Masuk Kuota

Bagaimana dengan lulusan yang belum mendapat pekerjaan setelah lebih dari satu tahun lulus?

Airlangga menegaskan, mereka tetap bisa memanfaatkan program pelatihan Kementerian Ketenagakerjaan, yang berfokus pada re-training dan re-skilling.

“Mereka (Kemenaker) membuat program peningkatan produktivitas, antara lain dengan melakukan re-training, dan re-skilling. Jadi itu jalur yang sesuai dengan program di Kementerian Ketenagakerjaan,” pungkas Airlangga.

Baca juga: Dua Hari Gratis Naik Transjakarta, MRT, dan LRT Jakarta, Simak Jadwalnya

Peluncuran program magang berbayar ini menandai langkah strategis pemerintah dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan di Indonesia.

Dengan jumlah lulusan baru yang terus meningkat setiap tahun, penyediaan wadah transisi berupa magang berbayar diharapkan dapat menekan angka pengangguran terdidik serta memperkuat kualitas tenaga kerja muda yang siap bersaing di pasar industri.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |