Insiden Warga Diduga Konsumsi Daging Kucing di Pagar Alam, Dinkes Diminta Jemput Bola Cegah Rabies

3 days ago 7

PALEMBANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Pagar Alam diminta turun langsung melakukan pemeriksaan terhadap warga yang diduga mengonsumsi daging kucing.

Kasus ini mencuat setelah Sujadi (55) ditangkap Polres Pagar Alam karena menjagal 100 ekor kucing dan menjualnya dengan dalih sebagai daging kambing muda.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, Ira Primades, mengatakan sejauh ini belum ada laporan warga yang mengalami gejala rabies.

“Kita meminta Dinkes Pagar Alam untuk jemput bola karena khawatir penyebaran virus rabies dari daging kucing yang sempat dikonsumsi. Ini sebagai upaya pencegahan penularan rabies,” kata Ira kepada wartawan, Rabu (10/9/2025).

Baca juga: Heboh Daging Kucing Disebut Kambing Muda di Pagar Alam, Dinkes Sumsel Sarankan Warga yang Sudah Konsumsi Cek Kesehatan

Ira menegaskan, kucing bukan hewan ternak yang layak dikonsumsi karena dapat menularkan virus rabies. Ia juga mengingatkan warga agar waspada terhadap gejala seperti demam tinggi, muntah, kejang, atau gangguan kesehatan lain.

“Kucing juga berpotensi membawa cacing parasit seperti toksoplasma kepada manusia. Jika seseorang mengonsumsi daging kucing yang mengandung toksoplasma dapat menyebabkan cacat janin dan keguguran pada ibu hamil,” ujarnya.

Ia menambahkan, mengonsumsi daging kucing yang terinfeksi rabies maupun cacing pita bisa berdampak fatal hingga menyebabkan kematian. Karena itu, pemeriksaan dini penting dilakukan.

Baca juga: Trik Licik Penjual Daging Kucing di Pagar Alam, Disamarkan dengan Daun Jeruk

“Kami menganjurkan warga untuk segera mengecek kesehatannya untuk mengantisipasi segala dampak risiko kesehatan yang timbul usai terkonsumsi daging kucing,” imbuh Ira.

Sebelumnya, Sujadi ditangkap polisi setelah videonya menjagal kucing di bawah jembatan Pagar Alam viral di media sosial. Ia mengaku telah menjagal 100 ekor kucing dan menjualnya ke warga seharga Rp 100 ribu per kilogram.

Kapolres Pagar Alam AKBP Januar Kencana Setia Persada mengatakan, penangkapan dilakukan kurang dari 1x24 jam setelah video itu beredar. “Setelah viral di medsos, kami membentuk tim untuk mencari keberadaan pelaku. Kurang 1x24 jam, pelaku akhirnya kita tangkap,” ujarnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |