SEMARANG, KOMPAS.com - Jawa Tengah sudah memasuki musim pancaroba pada September ini.
Stasiun BMKG Ahmad Yani Semarang memprediksi terjadinya hujan lebat disertai angin kencang dan petir pada 16-17 September 2025 mendatang.
Untuk itu, Prakirawan BMKG Ahmad Yani Semarang, Rany Puspita Eka mengingatkan masyarakat untuk waspada karena cuaca sepekan ke depan masih fluktuatif.
Dia menuturkan, pada 12–14 September, intensitas hujan relatif menurun, lalu selepas itu potensi hujan kembali meningkat.
Baca juga: Musim Hujan, 23 Titik Jalur KA Rawan Banjir dan Longsor di Cilacap Dipasangi Bronjong
“Untuk tujuh hari ke depan, tiga hari pertama kondisinya lebih baik atau (hujan) menurun dibanding sebelumnya. Tapi nanti ada peningkatan (hujan) lagi di tanggal 16 ke atas, dengan potensi hujan lebat,” ungkap Rany saat dikonfirmasi, Sabtu (13/9/2025).
Dia menyebut, tanda-tanda peralihan musim dari kemarau ke hujan sudah terlihat lantaran beberapa hari terakhir Jawa Tengah diguyur hujan deras. Hujan biasanya turun sejak siang hari dan berlanjut hingga malam.
Baca juga: Update Bencana akibat Hujan Ekstrem di Banyumas: 92 Titik Longsor, 11 Banjir
“Bulan ber-ber-an, seperti September hingga Desember, biasanya kita mulai masuk musim hujan. September ini kita sudah pancaroba, ditandai dengan hujan yang turun cukup deras di beberapa hari terakhir,” lanjutnya.
Sementara itu, dia menambahkan, hujan di Jawa Tengah sudah hampir merata meski waktu turunnya berbeda antarwilayah.
Pada 12–14 besok, hujan lebih banyak turun di kawasan pegunungan tengah dan dataran tinggi, seperti Banjarnegara, Wonosobo, dan daerah sekitarnya.
“Kalau di tanggal 16–17 September itu justru hujannya makin melebar. Hampir rata-rata wilayah Jawa Tengah berpotensi hujan, dari dataran tinggi, pegunungan, hingga pantura,” imbuhnya.
Menurut Raby, meningkatnya hujan pada pertengahan September dipengaruhi fenomena atmosfer global seperti Madden Julian Oscillation (MJO) yang sedang aktif dan berpengaruh terhadap wilayah Indonesia.
Namun, hujan lebat 16–17 September belum bisa disebut sebagai puncak musim hujan karena BMKG masih membutuhkan data tambahan untuk menentukan periode puncak hujan di Jawa Tengah.
“Untuk Semarang tanggal 12-14 September relatif cerah berawan. Tapi nanti di 16-17 September sudah mulai berpotensi hujan lagi,” ujarnya.
BMKG menyebut, hujan lebat pada 16-17 September dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir hingga longsor. Dia mengimbau warga di wilayah rawan atau dekat pesisir untuk waspada.
“Karena ada potensi hujan lebat, otomatis ada risiko genangan dan banjir. Juga wilayah yang rawan longsor perlu meningkatkan kewaspadaan,” imbaunya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini