JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengungkap kabar terbaru proyek Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU Wilan Oktavian menuturkan, progres terbaru rencana proyek tersebut menyisakan Penandatanganan Perjanjian Jalan Tol (PPJT).
"Itu tinggal tanda tangan PPJT," jelas Wilan usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI, Kamis (11/9/2025).
Wilan menambahkan, dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Tol Bogor-Serpong via Parung telah diterima BPJT Kementerian PU bulan lalu.
Menurutnya, jalan tol yang merupakan bagian dari jaringan Jalan Outer Ring Road (JORR) III ini akan digarap PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS).
Baca juga: Badan Usaha Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung Resmi Dibentuk
BSIS dibentuk oleh konsorsium PT Persada Utama Infra atau PUI, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan anak usaha PT Hutama Karya (Persero), PT Hutama Karya Infrastruktur atau HKI.
Hal itu terungkap dalam laporan informasi yang disampaikan oleh Jasa Marga dan ADHI di laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (12/09/2024).
Skema Unsolicited
Sebelumnya, Wilan mengatakan tol ini akan menggunakan skema unsolicited atau Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang diprakarsai oleh badan usaha.
"Yang seperti itu (proyek prakarsa) harus kita dorong. Karena enggak dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) kan," ujar Wilan saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (12/03/2025).
Baca juga: Tak Pakai APBN, Proyek Tol Bogor-Serpong via Parung Dilanjutkan
Merangkum dari laporan informasi kedua perusahaan pelat merah tersebut, keempat perusahaan itu melakukan pernyataan saham pada PT Bogor Serpong Infra Selaras sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Bogor Serpong Infra Selaras No. 05 tanggal 11 September 2024 yang dibuat dihadapan Ni Nyoman Rai Sumawati SH., M.Kn. di Jakarta.
Modal dasar PT Bogor Serpong Infra Selaras sebesar Rp 67,6 miliar, sedangkan setoran modal pendiriannya sebesar Rp 16,9 miliar (tunai).
PUI memegang saham sebesar 52 persen, Jasa Marga sebesar 26 persen, ADHI sebesar 12 persen, dan HKI sebesar 10 persen.
Ada pun Jasa Marga melakukan penyertaan saham pada PT Bogor Serpong Infra Selaras sebesar Rp 4.394.000.000 atau sebanyak 4.394 lembar saham, atau sebesar 26 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor dalam PT Bogor Serpong Infra Selaras.
Sementara ADHI menyetorkan modal sebesar Rp 2.028.000.000 atau setara dengan 12 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor dalam PT Bogor Serpong Infra Selaras.
Baca juga: Rabu Besok, Tarif Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Naik, Cek di Sini
Pembentukan usaha patungan sebagai BUJT ini dalam rangka memenuhi kewajiban sesuai Surat Penetapan Pemenang Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung nomor BM 0701-Mn/692 tanggal 25 Juli 2024.
Tentunya dalam rangka proyek Jalan Tol Bogor Serpong (via Parung)yang meliputi pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha usaha lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sebagai informasi, Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung direncanakan memiliki total panjang 31,12 kilometer.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini