JAKARTA, KOMPAS.com - Industri karoseri pembuat aplikasi truk mengalami kesulitan dan penurunan pemesanan.
Paling banyak penurunannya terjadi untuk kebutuhan tambang, seperti dump truck untuk mengangkut hasil bumi.
Sales and Marketing Department Head Metalindo Teknik Utama (MTU) Karoseri, Sandy Riadi, mengatakan bahwa penurunan pemesanan di sektor tambang juga dialami oleh karoseri-karoseri lain.
Baca juga: Waspada Macet Cibubur, Hari Terakhir Jambore Pramuka Muslim Sedunia
KOMPAS.com/FATHAN Mercedes-Benz Axor 2528 aplikasi dump truck
"Untuk dump truck sendiri, kita masih kalah saing terhadap produk dari luar atau China. Mereka datang sudah plus dump truck (bak), sedangkan kita berharap unit yang dari China itu tanpa dump truck," kata Sandy di Jakarta, Jumat (12/9/2025).
Sebenarnya, permintaan truk di area tambang tetap banyak.
Namun, menurut Sandy, para pengusaha mulai beralih dari truk Eropa atau Jepang ke China yang sudah ada baknya.
Baca juga: Tarif Biskita Trans Wibawa Mukti Masih Dikaji
"Itu yang membuat kita semua karoseri mungkin, hampir semua karoseri itu terdampak dari unit-unit China tersebut," kata Sandy.
Untuk menyiasati hal tersebut, Karoseri MTU fokus ke segmen lain, yakni untuk jalan raya.
Selama 2025, 75 persen pemesanan unit datang dari permintaan truk untuk jalan raya, sesuai regulasi.
"Kita fokuskan ke unit-unit yang sesuai regulasi untuk on road. Alhamdulillah di on road ada peningkatan, hampir 75 persen itu dari on road," kata Sandy.
Heru dari Karoseri UT2000 pun mengalami kondisi yang kurang lebih sama; permintaan dari sektor tambang menurun, terutama untuk model dump truck.
"Kami saat ini lebih banyak on road produksinya. Kalau tambang yang masuk itu mobil khusus saja, seperti mobil BBM, penyiram (jalan), tapi yang dump truck, itu berkurang," kata Heru.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini