JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal Tonny Harjono mengatakan, tidak semua bantuan yang dikirimkan Indonesia untuk warga Palestina di Gaza bisa disalurkan melalui metode airdrop atau jalur udara.
Kendala utamanya adalah perizinan otoritas setempat karena faktor keamanan yang belum kondusif di wilayah tersebut.
"Jadi, sebetulnya barangnya masih banyak. Hanya memang perizinan dari otoritas setempat terkait dengan keamanan, terkait dengan jadwal yang ada di sana," kata Tonny, saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (13/9/2025).
Tonny mengatakan, saat ini ada sekitar 1.286 payung untuk menerjunkan bantuan ke Gaza.
Baca juga: Kemenlu Pastikan Fasilitasi 30 WNI yang Ikut Misi Kemanusiaan di Gaza
Kemudian untuk bantuan, masih ada 250 ton yang terdiri dari logistik makanan dan keperluan kesehatan.
Bantuan tersebut tidak bisa dilakukan karena untuk memasuki wilayah Gaza, harus ada izin dari beberapa negara yang bisa menjamin keamanan.
"Jadi, kita tidak bisa sesuka hati untuk bisa melaksanakan dropping di sana," tutur dia.
Kendala tidak hanya terjadi untuk jalur airdrop dari Jordania, tetapi juga terjadi untuk jalur Mesir sehingga bantuan masih tersendat di tempat tersebut.
Namun, bukan berarti Indonesia berhenti melaksanakan penyaluran bantuan untuk Palestina melalui udara.
"Jadi, pada dasarnya Indonesia sangat terbuka untuk memberikan bantuan kembali, bantuan kemanusiaan kembali ke Gaza. Hanya semua bergantung pada situasi yang ada di sana dan tentunya kami akan melaksanakan tugas ini atas perintah Bapak Presiden," ujar dia.
Sebagai informasi, misi penyaluran bantuan melalui udara ini dilakukan oleh Satgas Merah Putih-II yang diberangkatkan pada 13 Agustus 2025.
Baca juga: Sambut Satgas Garuda Merah Putih II Pulang dari Misi Penyaluran Bantuan Palestina
Mereka berhasil menyalurkan 28 kali airdrop dengan berat bantuan 91,4 ton dan jumlah paket bantuan sebanyak 520 buckle.
Satgas Merah Putih terdiri dari 66 personel dari TNI, Baznas, relawan, dan mahasiswa Unhan dari Palestina.
Mereka kembali tiba di Tanah Air pada hari ini dan menyelesaikan misi mereka dengan seluruh personel selamat.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini