JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pembangunan Kawasan IT Center Bank Rakyat Indonesia (BRI) Ragunan Paket 2 yang dikerjakan PT Hutama Karya (Persero) mendapatkan pengakuan para ahli manajemen konstruksi, salah satunya Ikatan Ahli Manajemen Konstruksi Ramping Indonesia (IAMKRI).
Ketua Umum IAMKRI Doanh Do mengapresiasi langkah Hutama Karya yang telah menerapkan pendekatan konstruksi ramping secara nyata.
"Hal ini mencerminkan semakin matangnya organisasi dalam memenuhi standar global," ujar Doanh dalam siaran pers, Rabu (10/9/2025).
Baca juga: Gedung IT Center BRI Ragunan Tutup Atap, Beres Dibangun Januari 2026
Menurut Doanh, keberhasilan ini dapat dijadikan tolok ukur nasional. Sebab, perseroansecara efektif menunjukkan bahwa BUMN Indonesia mampu bersaing dengan praktik proyek internasional kelas dunia.
Sementara Guru Besar Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Ir. Muhammad Abduh, M.T., Ph.D, menekankan pentingnya integrasi metode Last Planner, Takt Plan, dan Visual Management dengan pembentukan budaya kerja yang mendukung keterbukaan dan kolaborasi.
“Lean construction bukan sekadar tools (alat), tetapi cara berpikir baru yang mendorong perbaikan berkelanjutan. Project IT Center BRI Ragunan sudah berada di jalur yang tepat untuk menjadi model perubahan berkelanjutan,” terangnya.
Sementara Executive Vice President (EVP) Sekretaris Hutama Karya Adjib Al Hakim menyampaikan, pengakuan ahli internasional ini membuktikan komitmen perusahaan dalam menerapkan standar konstruksi global.
“Apresiasi dari para ahli konstruksi ramping dunia menegaskan BUMN Indonesia mampu bersaing dengan praktik konstruksi internasional,” ujar Adjib.
Baca juga: Hutama Karya Pamer Sejumlah Portofolio di ICI, Apa Saja?
Percepat Penyelesaian Proyek
Proyek ini menerapkan pendekatan Lean Construction secara komprehensif melalui sistem penjadwalan yang tepat waktu berbasis system dan takt plan, komitmen kerja yang dapat diandalkan, pengawasan untuk mengurangi waste, perencanaan yang melibatkan pekerja lapangan, dan sistem informasi visual yang mudah dipahami.
Implementasi ini terbukti mempercepat penyelesaian proyek yang awalnya direncanakan sampai dengan April 2026 menjadi Desember 2025.
“Penerapannya memungkinkan progres dipantau hingga level sub-kontraktor dan mandor, sehingga masalah dapat terdeteksi sejak dini dan koordinasi antar tim semakin solid,” imbuh Adjib.
Selain pendekatan konstruksi ramping, proyek ini juga memanfaatkan Building Information Modeling (BIM) yang memungkinkan proses perencanaan hingga monitoring evaluasi menjadi lebih detail, dikombinasikan dengan prinsip kerja yang bersih dan teratur.
Profil Kawasan IT Center BRI
Proyek yang dimulai 30 Agustus 2024 ini menerapkan lima standar kualitas internasional sekaligus, menjadikannya sebagai salah satu proyek berstandar tinggi.
Kompleks seluas 18.914 meter persegi ini terdiri dari Gedung Techno (1 basement + 13 lantai) dan Gedung Cloud (5 lantai + atap).
Baca juga: Proyek Apartemen Majapahit Suites Cibubur Resmi Topping Off
Kedua gedung mengusung konsep "landmark smart, sustainable design" dengan filosofi "Make it Simple but Significant" dan "Start the Future from the Nature", mengintegrasikan elemen digital Energy, Circuit, dan Ecosystem ke dalam desain lanskap.
Kehadiran IT Center BRI Ragunan diproyeksikan akan mendorong tumbuhnya pusat bisnis dan teknologi di kawasan Ragunan, menciptakan lapangan kerja berkelanjutan serta memicu berkembangnya ekosistem pendukung seperti vendor IT, logistik, dan properti.
“Proyek yang saat ini telah mencapai progress 67,75 persen ini ditargetkan beroperasi pada Mei 2026, dengan lokasi strategis hanya 400 meter dari Terminal Ragunan dan 450 meter dari Halte Transjakarta Ragunan,” tutup Adjib.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini