TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com – Kebakaran pabrik konstruksi dan bahan bangunan di Jalan Bhayangkara Raya, Pakujaya, Serpong Utara, Tangerang Selatan, berhasil dikendalikan Senin (15/9/2025) malam setelah berjam-jam melahap bangunan.
Setelah api berhasil dikuasai, petugas pemadam kebakaran (damkar) mulai meninggalkan lokasi satu per satu pada pukul 00.32 WIB. Beberapa terlihat menarik dan menggulung selang yang digunakan untuk menyemprotkan air ke sisa-sisa kobaran.
“Awas-awas, selang,” ucap salah seorang petugas saat merapikan peralatan.
Baca juga: 20 Unit Damkar dan 100 Personel Dikerahkan untuk Padamkan Kebakaran Pabrik Konstruksi di Serpong
Lampu rotator mobil damkar yang masih menyala memantulkan cahaya ke genangan air di jalan, sementara asap tipis bercampur uap air masih mengepul dari area pabrik.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat total 20 unit mobil damkar dan sekitar 100 personel dikerahkan.
Kepala Dinas Damkar Tangsel Ahmad Dohiri menjelaskan, armada itu berasal dari tiga wilayah berbeda.
“Unit armada Damkar Tangsel turun 14 unit dengan kekuatan personel 70 orang, bantuan Damkar Kota Tangerang empat unit dengan 20 personel, dan bantuan Damkar Kabupaten dua unit dengan dukungan 10 personel. Jadi seluruhnya ada 20 unit armada dengan sekitar 100 personel,” ujar Dohiri.
Dohiri menuturkan, proses pemadaman cukup menantang karena banyak material mudah terbakar, seperti cat dan cairan tiner.
“Api agak sulit dipadamkan karena di toko material ada cat dan cairan tiner yang cepat mengobarkan api,” kata dia.
Baca juga: Jejak Lelah Petugas Damkar Usai Api Padam di Pabrik Serpong Utara
Meski demikian, ia menegaskan tidak ada kendala teknis berarti selama operasi berlangsung.
Warga sekitar, Rohmah (60), menceritakan detik-detik kebakaran terjadi. Ia pertama kali mengetahui peristiwa itu dari orang yang melintas.
“Awalnya sekitar jam 18.30 WIB, ada orang lewat tanya ke saya, ‘Bu ada kebakaran ya?’ Pas saya keluar sudah ada asap,” tutur Rohmah.
Tak lama berselang, kobaran api semakin besar disertai suara ledakan dari arah pabrik. Warga pun panik dan menjauh dari lokasi.
“Iya, sempat dengar suara ledakan. Warga bilang, ‘Bu, cepet keluar dari PT,’ tahunya Pak RT laporan sama sekuritinya,” jelas Rohmah.
Sementara itu, para karyawan yang berada di dalam pabrik berlari menyelamatkan diri.
“Pas saya lihat tadi pada lari, ada juga karyawan perempuan yang nginep di situ,” tambah Rohmah.
Hingga kini, penyebab pasti kebakaran dan jumlah kerugian yang ditimbulkan masih dalam penyelidikan pihak berwenang.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini