JEMBER, KOMPAS.com - Sebanyak 22 korban kecelakaan bus di Lereng Bromo mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember.
Terbaru, enam korban kecelakaan bus tersebut dinyatakan membaik dan sudah diperbolehkan pulang pada Selasa (16/9/2025).
Kepala Instalasi Rawat Inap RSBS, dr Tontowi Jauhari, menjelaskan bahwa dari total 22 korban yang dirawat, 15 di antaranya adalah karyawan RSBS, sementara tujuh lainnya merupakan anggota keluarga mereka.
"Hingga hari ini, sudah banyak yang bisa pulang dan masih ada yang menjalani perawatan," ungkapnya saat dihubungi di RSBS.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Bromo: Para Korban Menangis di Pelukan Khofifah
Dari enam pasien yang diperbolehkan pulang, lima di antaranya adalah karyawan RSBS dan satu merupakan anggota keluarga.
Namun, masih terdapat dua korban yang harus menjalani perawatan intensif di ruang ICCU.
"Yang di ICCU masih butuh observasi ketat," ujar Tontowi.
Menurutnya, sebagian besar korban selamat mengalami patah tulang pada bagian lengan hingga kaki, sementara beberapa lainnya hanya mengalami luka ringan.
Baca juga: 1 Korban Tewas Kecelakaan Maut Bromo Tak Punya Ahli Waris, Jasa Raharja Hanya Salurkan ke 7 Penerima
"Ada yang lecet-lecet, bahkan ada yang tidak mengalami cedera sama sekali," tambahnya.
Kecelakaan tersebut melibatkan 53 orang yang menumpangi bus pariwisata milik PO Ind's 88 dengan nomor polisi P 7221 UG.
Kecelakaan terjadi di lereng Gunung Bromo pada Minggu (14/9/2025), yang mengakibatkan delapan orang tewas dan sisanya mengalami luka-luka dengan tingkat keparahan bervariasi, mulai dari ringan hingga berat.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini