Kelebihan dan Kekurangan Produk Kecantikan Mengandung Kolagen

1 day ago 3

KOMPAS.com - Kolagen adalah satu kata yang selalu muncul di dunia skincare dan beauty. Protein ini jadi primadona dan dicari mulai dari ruang klinik kecantikan sampai rak-rak skincare di beauty store favorit kita. Dan tentu saja, ada alasan besar di balik hype ini.

“Kolagen adalah protein struktural yang membentuk kerangka kulit kita,” jelas Dr. Hannah Kopelman, dermatologist yang berbasis di New York. 

“Kolagen memberikan kekuatan, elastisitas, dan kekencangan, kualitas yang kita kaitkan dengan kulit yang muda dan sehat,” katanya.

Masalahnya, kolagen punya musuh alami yaitu waktu. Begitu usia menyentuh angka 30-an, produksi kolagen dalam tubuh mulai menurun. 

Baca juga: Gen Z Mulai “Menabung Kolagen” Demi Kulit Awet Muda, Ini Alasannya

Menurut Dr. Sungat Grewal dari UCSF Health, tanda-tandanya bisa terlihat jelas mulai dari munculnya garis halus, kulit yang terasa lebih tipis, sampai hilangnya kekenyalan alami. Dan kabar kurang menyenangkannya, penurunan ini terus berlanjut. 

“Produksi kolagen menurun sekitar satu persen per tahun sejak pertengahan usia 20-an,” ungkap Dr. Mary Alice Mina, dermatologist berbasis di Atlanta. 

“Bahkan, wanita bisa kehilangan hingga 30 persen kolagen hanya dalam lima tahun setelah menopause.”

Tak heran kalau industri kecantikan begitu gencar menawarkan berbagai cara untuk “mengejar” kolagen, mulai dari suplemen bubuk dan pil, permen kunyah, hingga skincare favorit seperti serum atau sheet mask, dengan klaim mampu menjaga kulit tetap awet muda.

Baca juga: Pahami Cara Kerja Kolagen dan Sumber Makanan yang Bikin Kulit Awet Muda

Ilustrasi skincare.Dok. Unsplash/Jk Imperial Ilustrasi skincare.

Tapi pertanyaannya, apakah semua produk ini benar-benar sepadan dengan hype dan harga yang kita bayar? Atau adakah cara lain yang lebih efektif untuk merawat dan membangun kembali kolagen kulit kita? Simak pembahasannya berikut ini.

Baca juga: 4 Rekomendasi Skincare yang Cocok untuk Masalah Kulit Orang Indonesia

Skincare mengandung kolagen

Pertama-tama, ada dua jenis produk perawatan kulit “kolagen” topikal atau dioles ke kulit, yaitu produk penambah kolagen, dan produk yang mengklaim mengandung kolagen (biasanya bersumber dari organisme laut).

Untuk produk perawatan kulit yang mengklaim mengandung kolagen, ada kekurangannya. 

"Molekul kolagen tradisional terlalu besar untuk menembus lapisan kulit," kata Dr.Mina.

Jika kolagen tidak dapat menembus lapisan kulit, efeknya tidak akan terlalu besar pada kadar kolagen di kulit kita.

Namun, bukan berarti krim kolagen favorit kita harus dibuang. Meskipun produk perawatan kulit kolagen tidak akan meningkatkan kadar kolagen, produk ini tetap dapat memberikan manfaat tertentu bagi kulit.

“Kolagen topikal tetap dapat menghidrasi, menghaluskan, dan mendukung skin barrier. Namun jangan berharap kolagen topikal dapat menggantikan kolagen yang berkurang," kata Dr.Mina.

Baca juga: Quiet Luxury dalam Kecantikan, Perawatan Kulit Tanpa Berubah Drastis

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |