Kematian Iko Penuh Kejanggalan, PBH Ungkap Hal Tak Masuk Akal

1 day ago 6

SEMARANG, KOMPAS.com – Kuasa hukum keluarga almarhum Iko, Naufal Sebastian dari Pusat Bantuan Hukum Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Hukum (PBH IKA FH Unnes), menyoroti adanya kejanggalan dalam kasus kecelakaan yang menewaskan Iko.

Salah satu yang dipertanyakan adalah selisih waktu dua jam antara kedatangan korban dan Ilham dengan dua orang lain, yakni Aziz dan Ficky, yang disebut polisi bertabrakan dengan Iko dalam peristiwa tersebut.

Menurut Naufal, berdasarkan data yang dihimpun dari keterangan dan CCTV RSUP Kariadi, Iko bersama rekannya, Ilham, lebih dulu tiba di rumah sakit usai kecelakaan.

Baca juga: Polisi Bentuk Tim Khusus Ungkap Pembunuhan Prajurit TNI di Wonosobo

Namun, dua nama lain yang disebut pihak kepolisian, yakni Aziz dan Ficky, baru datang dua jam kemudian.

“Ini tidak masuk akal karena seyogianya orang kecelakaan sama-sama dapat luka, semestinya sama-sama masuk. Tapi ada rentang waktu dua jam. Kami masih mempertanyakan kenapa sampai dua jam kemudian saudara Aziz dan Ficky baru datang,” kata Naufal saat ditemui di Kantor LPSK Jawa Tengah, Minggu (14/9/2025).

Selain itu, Naufal juga menyebut belum ada komunikasi dari pihak Aziz maupun Ficky kepada keluarga korban, bahkan sekadar menyampaikan duka.

Informasi yang mereka terima dari polisi, keduanya tidak datang karena merasa takut setelah mengetahui korban meninggal.

Tak hanya itu, PBH kesulitan mencari tahu keterlibatan Aziz dan Ficky lantaran polisi enggan menyampaikan identitas keduanya.

“Kami belum pernah bertemu langsung dengan Aziz dan Ficky. Data tentang keduanya sebatas dari keterangan kepolisian, mulai dari nama, tapi tidak jelas alamat maupun identitas lainnya," lanjutnya.

Lebih lanjut, Naufal telah bersurat kepada Kapolda Jateng untuk membuka akses CCTV di Jalan Veteran dalam pengungkapan kasus Iko.

Namun, sejak pekan lalu, PBH belum mendapat jawaban.

"Kami sudah bersurat kepada Kapolda untuk meminta investigasi lebih mendalam, termasuk membuka rekaman CCTV, tapi sudah satu minggu belum ada tanggapan,” jelasnya.

PBH mendesak polisi agar keluarga dilibatkan dalam setiap gelar perkara maupun rekonstruksi.

Naufal juga menambahkan, timnya mengutamakan perlindungan psikologis bagi Ilham, sahabat sekaligus saksi kunci, yang masih mengalami trauma berat atas peristiwa tersebut.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto, menjelaskan bahwa Iko yang berboncengan dengan Ilham meninggal setelah terlibat dalam insiden kecelakaan di Jalan Veteran, Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Barat.

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |