Kepala Sekolah Ungkap Pelajar Terlibat Geng Motor Liar yang Teror Kota Bengkulu

1 day ago 3

BENGKULU, KOMPAS.com – Puluhan pelajar SMP dan SMA di Kota Bengkulu terlibat dalam gerombolan motor liar yang kerap meresahkan warga.

Aksi mereka bahkan melukai orang lain dan menyebarkan kekerasan di media sosial.

Kepala SLTA di Kota Bengkulu, yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengungkapkan, mayoritas anggota gerombolan itu masih pelajar.

Mereka berkumpul malam hari, membawa senjata tajam seperti celurit dan pedang, serta mencari bentrokan dengan kelompok lain.

“Sejarah dendam itu diturunkan kepada anggota baru sehingga doktrin untuk membalas dendam terus ada,” ujarnya, Sabtu

Baca juga: Belajar dari Dusun, Dua Bandit Motor Akhirnya Dibekuk di Bengkulu

Hasil temuan guru menunjukkan sebagian pelajar berasal dari keluarga broken home dan ekonomi menengah ke bawah.

Kurangnya pengawasan orang tua membuat mereka mencari validasi melalui geng motor. Bahkan beberapa orangtua tidak peduli jika anak bermalam-malam di luar rumah.

Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol. Sudarno, menyebut ada 32 geng motor yang menyusupi hampir semua sekolah di Kota Bengkulu, dari SMP hingga SLTA.

Polisi telah menangkap puluhan anggota, sebagian di bawah umur. Mereka dikenakan wajib lapor dan koordinasi dengan sekolah, sementara anggota dewasa yang terbukti melakukan tindak pidana ditetapkan tersangka.

Aksi meresahkan gerombolan ini termasuk membawa senjata tajam, menyerang warga, hingga menimbulkan korban luka. Beberapa aksi direkam dan diunggah ke media sosial.

Baca juga: Dugaan Korupsi Rp 1 Miliar Lebih di Labkesda Bengkulu, Mobil dan Dokumen Penting Disita

Kasus terbaru terjadi pada 20 Juli 2025, ketika segerombolan bersenjata tajam menyerang juru parkir di Rumah Sakit Detasemen Ketentaraan (DKT) Bengkulu, menyebabkan korban mengalami luka bacok parah.

Polisi menetapkan sembilan tersangka, separuhnya pelajar.

Kapolresta menegaskan, penanganan pelajar bermasalah memerlukan kerja sama sekolah, orang tua, dan pemerintah daerah, serta pembinaan melalui kegiatan positif seperti kursus, les, dan pengembangan minat bakat.

“Sekolah memiliki keterbatasan, maka diperlukan kolaborasi orang tua, Pemda, dan pihak terkait agar anak-anak tidak terjerumus dalam gerombolan liar,” katanya.

Masyarakat pun diimbau tetap waspada, terutama saat keluar malam, karena gerombolan motor liar ini masih kerap beraksi di Kota Bengkulu.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |