SURABAYA, KOMPAS.com - Alvin Maulana (24), pelaku pembunuhan yang menggemparkan publik setelah memutilasi kekasihnya TAS (25).
Aksi tersebut dilakukan Alvin di kos pribadinya di kawasan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Jawa Timur.
Baca juga: Ketua RT Ungkap Pelaku Mutilasi dan Korban Sering Cekcok Tiap Malam
Pantauan Kompas.com, rumah kos tersebut berjarak sekitar 10 meter dari jalan raya.
Bertempat di gang kecil sekitar 1 meter, kamar pelaku berada di nomor tiga.
Kamar tersebut sudah dipasang police line oleh polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Berbeda dengan lima kamar lainnya, kamar kos pelaku dan korban merupakan bangunan dua lantai.
Menurut keterangan Ketua RT 01 RW 01 Lidah Wetan, Heru Krisbiantoro mengungkapkan bahwa korban dan pelaku sudah tinggal selama 5 bulan di kos-kos tersebut.
Namun, setiap kali pemilik kos meminta identitas pribadi, keduanya tidak pernah mau menyerahkan.
“Waktu saya tanya ke pemilik kos, itu sudah dari lama pak Budi (pemilik kos) minta identitas pribadi pelaku sama korban, tapi selalu cuma dijanji-janjikan saja, enggak pernah diberikan,” ujar Heru saat dikonfirmasi, Kamis (11/9/2025).
Baca juga: Kapolres Mojokerto Kunjungi Rumah Keluarga Korban Mutilasi di Lamongan
Sebelum penangkapan pelaku, ia menuturkan pihak Polrestabes Mojokerto sempat mendatangi rumahnya untuk meminta izin.
“Iya, jadi waktu Minggu (7/9/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB saya didatangi sama Polrestabes Mojokerto minta izin untuk penggeledahan,” tuturnya.
Ia menyebut, polisi dari Polres Mojokerto terlebih dulu mendatanginya untuk menginformasikan rencana penangkapan terduga pelaku kasus mutilasi.
Setelah itu, penangkapan dilakukan dengan pendampingan Heru.
“Nah di dalam (kos-kosan) memang sudah ada pelaku, awalnya diketuk-ketuk, tapi (pelaku) enggak keluar, akhirnya didobrak. Terus polisi langsung gerak cepat, pelaku langsung diringkus sama barang bukti diamankan,” jelasnya.
Baca juga: Kedatangan Jenazah TAS Korban Mutilasi di Pacet Disambut Isak Tangis Keluarga
Kemudian, pihak kepolisian kembali meminta izin kepada Heru untuk melakukan penggeledahan kembali pada sore harinya.