Capung Kian Jarang Terlihat? Tanda Alam Sedang Tidak Baik-Baik Saja
KOMPAS.com - Di masa kecil, capung kerap menjadi pemandangan akrab di sawah, kebun, sekitar perairan, hingga seputaran rumah. Namun kini, serangga mungil yang lincah beterbangan itu semakin jarang terlihat.
Populasi capung di Indonesia, bahkan di dunia, dilaporkan terus menurun drastis. Beberapa spesies endemik seperti capung jarum Sunda, capung Jawa, dan capung Sulawesi sudah masuk daftar terancam punah.
Kondisi ini memunculkan kekhawatiran akan dampak ekologis yang lebih luas, mengingat capung merupakan predator alami nyamuk dan serangga hama pertanian.
Lalu, sebenarnya ke mana perginya capung? Apa yang menyebabkan jumlahnya semakin berkurang?
Baca juga: Penjelasan Ahli soal Undur-undur yang Disebut Jadi Capung Saat Dewasa
Penyebab populasi capung menurun
(PIXABAY/HANS BRAXMEIER) Ilustrasi capung. (PIXABAY/HANS BRAXMEIER)
Para ahli menyebut, kombinasi pencemaran, penggunaan bahan kimia pertanian, serta perubahan iklim menjadi faktor utama yang mengancam kelestarian capung.
Ahli hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Slamet Raharjo, menjelaskan bahwa penurunan populasi capung sangat erat kaitannya dengan kerusakan lingkungan perairan.
Larva capung yang bisa hidup 6–9 bulan, bahkan lebih dari setahun di dalam air, sangat bergantung pada kondisi perairan yang bersih.
“Pencemaran akibat deterjen, insektisida, dan herbisida bisa menyebabkan kematian larva capung secara massal,” ujarnya saat dimintai informasi Kompas.com pada Minggu (14/9/2025).
Selain itu, perubahan iklim juga ikut mengganggu siklus hidup capung, mulai dari fase larva hingga dewasa.
Baca juga: Ramai soal Undur-undur Menjadi Capung Saat Dewasa, Ini Kata Ahli
Dampak herbisida pada siklus hidup capun
Slamet menambahkan, penggunaan herbisida di sektor pertanian bukan hanya mencemari air, tetapi juga meninggalkan residu berbahaya.
Serangga yang menjadi mangsa capung sering terpapar residu tersebut, sehingga berimbas pada kesehatan dan reproduksi capung.
"Residu ini bisa termakan serangga lain yang menjadi mangsa capung," tuturnya.
Efeknya serius, mulai dari penurunan kesehatan hingga menyebabkan kemandulan pada capung yang bertahan hidup.