BOGOR, KOMPAS.com - "Rakus", mungkin kata yang sering terdengar memiliki konotasi negatif di telinga kita.
Namun, siapa sangka jika Rakus yang dimaksud kali ini justru bisa menginspirasi semua orang.
Ialah Muhamad Robi, pemuda asal Desa Bojongsari, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, yang mencetuskan penamaan Rakus untuk rumah baca sederhana yang berarti Rak Buku Perpus.
Rakus merupakan sebuah ruang yang teduh, tempat buku menjadi sahabat anak-anak.
Berbagai macam buku tersusun rapi dalam rak kecil di depan teras rumahnya yang diharapkan Robi menjadi tujuan mereka sepulang dari sekolah atau untuk sekadar mengisi waktu luang.
Baca juga: Kisah Hafidz, Pustakawan Muda Bertahan Hidup demi Cintai Buku
Gagasan untuk membangun Rakus ini muncul saat Robi menjalani program pengabdian di sebuah daerah terpencil semasa duduk di bangku kuliah.
Ia menyaksikan bagaimana sebuah rumah baca menjadi oasis bagi satu kampung di pedalaman.
Pengalaman itu memicu kesadaran dalam diri yang ingin menumbuhkan minat baca anak-anak di sekitar tempat tinggalnya sejak tahun 2017.
"Saya akhirnya berpikir bahwa daerah yang terpencil saja itu punya rumah baca. Makanya pulang dari sana, saya mendirikan rumah baca ini sebagai tanggung jawab saya karena saya telah mengabdi di tempat sana," kata Robi memulai ceritanya kepada Kompas.com, Kamis (11/9/2025).
Bukan perkara mudah menumbuhkan minat baca anak-anak di tengah gempuran teknologi saat ini.
Anak usia dini lebih senang bermain gadget dibandingkan melirik buku sebagai jendela dunia.
Tak berniat melawan kemajuan zaman, Robi hanya berkeinginan agar perkembangan teknologi dan buku berjalan beriringan, bukan saling meninggalkan.
Baca juga: Kisah Rosa Gitaria, Pustakawan Berjuang Melawan Sakit lewat Buku
Pemuda berusia 28 tahun itu terus memutar otak untuk menarik minat anak-anak datang ke rumahnya.
Apalagi, koleksi buku-buku awalnya masih sedikit, hanya berasal dari sumbangan.
Seiring berjalannya waktu, Robi yang dibantu oleh rekan-rekannya terus mengumpulkan berbagai macam buku.