PALEMBANG, KOMPAS.com - Sejak kecil, Rosa Gitaria telah berkecimpung dengan berbagai buku dan majalah yang tiap hari disodorkan oleh ayah kandungnya.
Kecintaan Rosa terhadap buku pun mulai muncul ketika ia menggemari berbagai cerita di majalah, mulai dari Intisari, Hai, Bobo, hingga Si Kuncung ketika masih duduk di sekolah dasar (SD).
"Dari kecil saya sudah membaca majalah Intisari, nanti setelah membaca biasanya berdiskusi dengan bapak," kata Rosa berbagi cerita dengan Kompas.com saat disambangi di kantornya, di Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel, Senin (9/9/2025).
Meski keterbatasan ekonomi pada masa itu, majalah-majalah itu bisa didapatkan Rosa secara gratis.
Baca juga: Zufri, Pustakawan Pematangsiantar yang Korbankan Jam Istirahat demi Pengunjung
Seluruh majalah tersebut biasanya diberikan oleh bos mendiang Kailano Kori, ayahnya yang bekerja di Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (sekarang PT Telkom) usai anaknya selesai membaca.
Bapak kandung Rosa membawa buku itu pulang ke rumah. Setiap minggu, setidaknya satu kardus majalah diberikan untuk dibaca.
"Kalau sudah bapak bawa buku itu, biasanya kami rebutan mengambilnya karena memang di rumah semuanya suka membaca. Kalau majalah Intisari memang bapak langganan, bahkan sampai SMA," ujar ibu dua orang anak ini.
Teka-Teki Silang (TTS) di koran Sinar Harapan pun menjadi favorit Rosa.
Ia bahkan pernah mendapatkan hadiah Rp 7.500 setelah berhasil mengisi semua teka-teki silang.
"Waktu itu kalau tidak salah masih kelas 5 SD. Dapat hadiah Rp 7.500, uangnya saya belikan sepatu," ungkap Rosa mengenang.
Baca juga: Bukan Sekadar Pustakawan, Kisah Rama Navigator di Lautan Pengetahuan dan Banjir Informasi
Ujian Sakit
Namun, saat menginjak usia 12 tahun, Rosa sempat mengalami ujian berat. Ia divonis mengidap penyakit diabetes melitus (DM) meski masih berusia belia.
Rosa yang gemar membaca lalu mencari buku literasi medis untuk mencari penyebab penyakitnya sendiri.
Pelan-pelan ia mulai mengetahui cara untuk meredam penyakitnya tersebut.
Di sinilah ia baru menyadari bahwa buku bisa membantunya menghadapi penyakit diabetes.
"Dari literasi membaca buku medis, saya akhirnya tahu cara hidup sehat seperti apa. Mulai dari banyak minum air putih, makan pare, dan alhamdulilah sampai sekarang ginjal saya bersih 100 persen," kata perempuan yang kini menjabat sebagai Ketua Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia Provinsi Sumatera Selatan itu.