Kneeling Bull: Misteri Patung Banteng Berusia 5.000 Tahun dari Iran

4 days ago 3

KOMPAS.com - Sebuah patung perak kecil berbentuk banteng yang berlutut layaknya manusia telah memikat perhatian para arkeolog dan sejarawan dunia. Dikenal sebagai Kneeling Bull, artefak ini diperkirakan berusia 5.000 tahun dan berasal dari peradaban Proto-Elamite di Iran kuno. Namun, tujuan pembuatannya masih menyimpan misteri hingga kini.

Kneeling Bull adalah sebuah patung perak hibrida manusia-hewan yang berasal dari Elam kuno di Iran barat daya. Artefak ini diperkirakan dibuat antara tahun 3100 hingga 2900 SM dan kini disimpan di Metropolitan Museum of Art, New York.

Dengan usia sekitar lima milenium, Kneeling Bull menjadi salah satu bukti nyata kebesaran peradaban Proto-Elamite sekaligus menyimpan banyak teka-teki tentang fungsi dan maknanya.

Baca juga: Patung Singa Bersayap di Venesia Mungkin Berasal dari Dinasti Tang, Cina

Banteng yang Berlutut Seperti Manusia

Patung berukuran 16,3 cm ini memperlihatkan banteng dengan kepala bertanduk namun memiliki bahu dan lengan menyerupai manusia. Menariknya, banteng ini digambarkan berlutut sambil mengenakan jubah berhias dan memegang sebuah bejana bercerat.

Donald Hansen, profesor seni rupa dari New York University yang menelitinya pada 1970, menyebut figur ini sebagai "perpaduan luar biasa antara sifat manusia dan hewan." Ia menekankan bahwa patung ini tidak memiliki alas datar, sehingga tidak bisa berdiri sendiri di permukaan keras—mungkin disengaja untuk tujuan ritual tertentu.

Baca juga: Pazuzu: Patung Iblis Kuno Mesopotamia yang Menginspirasi The Exorcist

Material dan Teknik Unik

Menurut penelitian konservator Met, Kate Lefferts, patung ini terbuat dari 98,5% perak murni. Bagian dalamnya ternyata berongga dan berisi lima kerikil kapur, kemungkinan dimaksudkan untuk menghasilkan bunyi gemerincing saat digerakkan. Lefferts juga menemukan serat dari benang hewan yang menempel di permukaan patung.

Detail-detail ini memperlihatkan betapa telitinya sang pembuat, serta adanya unsur simbolik yang lebih dari sekadar karya seni.

Baca juga: Patung Dewa Emas Berusia 2.600 Tahun Ditemukan di Kuil Karnak

Proto-Elamite: Peradaban Tertua di Iran

Kneeling Bull diyakini dibuat oleh peradaban Proto-Elamite, salah satu kebudayaan tertua di Iran pada Zaman Tembaga. Bangsa Proto-Elamite dikenal dengan silinder segel—alat administrasi bergambar yang sering menampilkan hewan dalam pose manusiawi.

Kebiasaan menciptakan hibrida manusia-hewan tampaknya merupakan bagian dari tradisi simbolis mereka, yang mungkin berhubungan dengan kepercayaan religius atau mitos kuno.

Fungsi Ritual yang Misterius

Meski tujuan pastinya tidak pernah tercatat, ada dugaan kuat bahwa Kneeling Bull digunakan dalam ritual keagamaan. Hansen menyebut kemungkinan bahwa patung ini merupakan “foundation figurine”—yakni benda yang sengaja dikuburkan saat pembangunan kuil untuk menandai tanah suci.

Jika benar demikian, maka patung ini sebenarnya tidak pernah dimaksudkan untuk dilihat lagi setelah dikubur, melainkan sebagai persembahan sakral.

Baca juga: Asal-usul Patung Venus Berusia 30.000 Tahun di Austria Akhirnya Ditemukan

Kini, patung Kneeling Bull dapat dilihat di Metropolitan Museum of Art, New York, sebagai saksi bisu kebesaran peradaban Proto-Elamite. Artefak ini bukan hanya karya seni, tetapi juga jendela menuju cara berpikir masyarakat kuno yang melihat dunia melalui simbol, ritual, dan makna spiritual.

Seperti ditulis Hansen, “Kneeling Bull adalah pengingat bahwa seni kuno bukan sekadar representasi, tetapi juga sarana komunikasi dengan dunia sakral.”

Baca juga: Patung-patung Kuno Ternyata Harum, Studi Ungkap Rahasianya

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |