BOGOR, KOMPAS.com - Atap dari empat ruangan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ambruk saat kegiatan belajar mengajar berlangsung pada Rabu (10/9/2025) sekitar pukul 09.30 WIB.
Peristiwa ini mengakibatkan sedikitnya 36 orang, termasuk siswa dan guru, mengalami luka-luka.
Camat Cileungsi, Adi Henryana menjelaskan, sebagian besar korban mengalami luka ringan akibat tertimpa genteng dan rangka baja ringan. Mereka segera mendapatkan perawatan di RS Thamrin dan RS Mary Cileungsi.
“Update sekarang hampir semua korban sudah pulang. Tinggal enam orang yang masih dirawat karena menunggu giliran untuk dilakukan rontgen tangan,” ujar Adi kepada Kompas.com.
Baca juga: Identitas 31 Korban Ambruknya Atap Kelas SMKN 1 Cileungsi Bogor
Lebih lanjut, Adi menyatakan, sebagian besar luka yang diderita para korban berupa jahitan di kepala akibat tertimpa genteng.
Dua guru juga sempat dirawat, namun kini sudah diperbolehkan pulang.
Biaya Ditanggung Pemkab Bogor
Pemerintah Kabupaten Bogor berkomitmen untuk menanggung seluruh biaya perawatan para korban.
"Untuk semua biaya juga ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Semua siswa yang dirawat biayanya ditanggung, jumlahnya hampir 36 orang luka,” ucap Adi.
Sebelumnya, dalam laporan yang diterima Kompas.com, atap ruang kelas di SMKN 1 Cileungsi ambruk dan menyebabkan sejumlah siswa terluka.
Dalam video yang beredar, terlihat kondisi ruangan kelas yang hancur dengan besi baja ringan dan genteng berserakan hampir menutupi seluruh area.
Staff Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin, membenarkan kejadian tersebut.
Ia menginformasikan bahwa atap yang ambruk berada di lantai dua gedung sekolah.
Kejadian ini menyoroti pentingnya pemeriksaan rutin terhadap kondisi bangunan sekolah demi keselamatan siswa dan tenaga pengajar.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini