JAKARTA, KOMPAS.com - Rocky Hybrid menjadi mobil elektrifikasi pertama Daihatsu di Indonesia yang mengusung teknologi series hybrid dan bermain di segmen low sport utility vehicle (LSUV) ringkas.
Dengan harga jual di kisaran Rp 200 jutaan, Rocky Hybrid hadir sebagai pilihan menarik bagi konsumen yang mencari mobil ramah lingkungan, irit bahan bakar, sekaligus terjangkau.
Perlu dipahami, teknologi series hybrid yang digunakan Daihatsu Rocky, atau disebut Real Hybrid—berbeda dengan para rivalnya, seperti Suzuki Fronx dengan mild-hybrid serta Tiggo Cross CSH dengan hybrid paralel.
Baca juga: Kronologi Keluhan Pemilik Chery Tiggo 8 CSH dan Respon Chery Indonesia
Secara garis besar, Rocky Hybrid mengusung mesin bensin berkapasits 1.200 cc tiga silinder dengan kode WA-VEX.
KOMPAS.com Test drive Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid
Dapur pacu tersebut tidak berfungsi sebagai penggerak roda, melainkan hanya sebagai pembangkit tenaga listrik yang kemudian ditransfer ke motor untuk menggerakkan roda.
Sistem Real Hybrid
Dalam keterangan resminya, Daihatsu menjelaskan mesin bensin berfungsi sebagai generator untuk menghasilkan energi listrik yang kemudian disimpan di dalam baterai berkapasitas 0,74 kWh (177,6 V, 4,3 Ah).
Dengan demikian, pengguna tidak perlu repot melakukan pengisian daya manual seperti pada mobil PHEV atau listrik murni.
Baca juga: Rocky Hybrid, Pilihan LSUV Rasa EV dengan Harga Terjangkau
KOMPAS.com Test drive Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid
Untuk menggerakkan roda, Rocky Hybrid mengandalkan motor listrik dengan tenaga maksimal 106 PS (104 Tk) dan torsi instan hingga 170 Nm.
Tak heran bila pada putaran bawah performanya terasa responsif. Bahkan mobil ini mampu berjalan senyap ketika baterai terisi penuh, sehingga memberikan sensasi berkendara layaknya mobil listrik murni.
Hal ini membuat Rocky Hybrid memiliki efisiensi bahan bakar yang sangat baik, bahkan melampaui mobil low cost green car (LCGC).
Baca juga: Kenaikan Harga Mobil Listrik Imbas Terhenti Insentif dan TKDN Semu
ADM Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid GIIAS 2025
Berdasarkan klaim, konsumsi BBM mencapai 28 km per liter (WLTC) dan hingga 34,8 km per liter (JC08).
Teknologi tersebut menjadi pembeda Rocky Hybrid dibandingkan sistem hybrid paralel yang diusung Tiggo Cross CSH, di mana mesin bensin dan motor listrik bekerja secara bersamaan maupun bergantian sesuai kebutuhan kendaraan.
Baca juga: Mengulik Performa Suzuki Fronx SGX dalam Uji Akselerasi
Artinya, pada sistem hybrid paralel, penggerak utama tidak sepenuhnya bertumpu pada motor listrik, melainkan turut melibatkan mesin bensin untuk memberikan tenaga tambahan saat dibutuhkan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini