JAKARTA, KOMPAS.com — Kemacetan panjang terjadi di sekitar Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Senin (16/9/2025).
Pengamatan Kompas.com di lokasi, antrean kendaraan mengular akibat durasi lampu merah yang mencapai 250 detik di persimpangan kawasan tersebut.
Lampu merah tersebut terletak di persimpangan dari Jalan Lingkar Luar Barat arah Rawa Buaya menuju ke Jalan Raya Daan Mogot.
Baca juga: Lampu Merah Mati, Lalu Lintas Green Garden Jakbar Semrawut
Durasi lampu merah yang mencapai 4 menit 10 detik itu membuat antrean kendaraan mengular sejauh 1 kilometer mencapai area depan Shell Rawa Buaya.
Mobil-mobil berukuran besar seperti truk kontainer hingga bus pariwisata turut terjebak dalam kemacetan itu.
Terutama, pada area sekitar Exit Tol Cengkareng yang mengalami penyempitan dari 4 jalur menjadi hanya 2 jalur.
Satu jalur digunakan untuk antrean kendaraan yang ingin belok kanan menuju Jalan Daan Mogot arah Grogol.
Sementara, satu jalur di sebelah kiri digunakan untuk kendaraan yang ingin berbelok langsung ke kiri menuju ke arah Kalideres.
Beberapa kali suara klakson motor hingga mobil mewarnai kemacetan itu.
Rohman (25), seorang pengemudi ojek online yang mangkal di bawah flyover Cengkareng mengatakan, lampu merah itu memang dikenal sebagai salah satu yang paling lama durasinya.
"Kalau macet emang udah pasti, satu karena kebanyakan mobil ya, terus lampu merah ini emang katanya sih lama banget," kata Rohman kepada Kompas.com, Selasa.
Rohman menduga, lamanya durasi lampu lalu lintas tersebut untuk mempeioritaskan penguraian kemacetan di Jalan Daan Mogot dari arah Kalideres menuju Grogol.
"Kayanya dibikin lama biar yang di sana (arah Kalideres-Grogol) lebih lancar. Soalnya itu kan macet banget sampe panjang," ucap dia.
Baca juga: Pencurian Kabel Lampu Merah Terjadi di 20 Titik di Jakarta, Kerugian Capai Rp 136 Juta
Sementara itu, Fauzan (39), sopir angkot rute Cengkareng-Gondrong mengeluhkan tidak seimbangnya durasi lampu merah dan lampu hijau.
Imbasnya, durasi lampu hijau selama sekitar 1 menit 15 detik itu tidak cukup untuk mengurai kepadatan kendaraan yang mengular.