Lari Tambah Usia hingga 7 Tahun, Semakin Baik jika di Kawasan Hijau

4 days ago 3

KOMPAS.com – Olahraga lari terbukti bisa memperpanjang usia harapan hidup hingga tujuh tahun.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan olahraga lari setara dengan latihan kardio intensitas tinggi selama 75–150 menit per minggu.

"WHO sudah menetapkan sebetulnya (bahwa) lari itu bisa dilakukan sebagai kebutuhan kita untuk mencukupi aerobik, (melalui latihan) kardio tadi (dengan berlari). Karena aktivitas aerobik penting untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke, mengontrol berat badan dan metabolisme gula darah, menjaga fungsi paru-paru dan jantung, serta ternyata, memperpanjang usia harapan hidup hingga 7 tahun," ujar Dokter Subspesialis Kedokteran Olahraga RSUI, Listya Tresnanti Mirtha, dalam konferensi pers, Selasa (9/9/2025).

Menurut Listya, lari adalah olahraga paling inklusif karena murah, mudah, dan bisa dilakukan siapa saja. Ia menambahkan, olahraga lari bahkan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ke-1 Tanpa Kemiskinan dan poin ke-3 Kesehatan dan Kesejahteraan.

Baca juga: Tak Masalah FOMO Lari, Kita Bisa Berkontribusi pada SDGs

"Ini juga poin yang kemiskinan tadi. Karena lari juga olahraga yang murah sebenarnya. Enggak butuh macam-macam, enggak harus ke gym, dan segala macam. Jalan dan berlari ini adalah sesuatu yang manusia punya dari lahir," katanya.

Selain itu, Listya mengingatkan agar pelari tidak menggunakan sepatu baru saat mengikuti lomba atau event lari.

"Jadi biasanya dalam event-event itu, agar untuk persiapan event-event lari, biasanya itu tidak disarankan untuk mengganti sepatu itu paling tidak 3-4 bulan sebelum hari H," ucapnya.

Ia menekankan, lari bukan pesta atau fashion show yang menuntut sepatu baru dan bagus. Yang terpenting, sepatu harus nyaman karena bisa menjadi faktor risiko cedera. Adaptasi dengan sepatu perlu dilakukan melalui latihan dengan intensitas bertahap.

Listya juga menyarankan pelari memilih area dengan lingkungan hijau. Namun, ia tidak melarang aktivitas lari di car free day (CFD). Menurutnya, esensi olahraga ini tetap sama, yaitu kemauan untuk bergerak.

"Tentu saja poin hijau itu menjadi penting karena tadi, dalam lari kita bisa meningkatkan kapasitas aerobik. Tentu saja lingkungan hijau, kondisi ini menjadi yang optimal. Itu yang perlu diingat. Jadi, untuk para penyelenggara (event) lari, tentu saja lingkungan itu menjadi salah satu PR yang menjadi daya ungkit," jelasnya.

Baca juga: Dari Trek Lari, FKUI Targetkan Galang Rp 4M untuk Bangun Puskesmas Cianjur

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |