Lebih dari 10 Anak Diduga Jadi Korban Pelecehan Pria Tua di Padalarang

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com – Kasus pelecehan seksual di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, tidak lagi bisa dianggap sebagai insiden biasa.

Seorang pria lanjut usia diduga menjadi pelaku kejahatan seksual dengan korban mencapai lebih dari 10 anak.

Fakta ini diungkap langsung oleh Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak pada DP2KBPP3A Bandung Barat, Rini Haryani.

"Namun, ada kemungkinan korban lebih dari 10 orang karena pelaku melakukan pelecehan sudah sejak lama," ujar Rini saat dikonfirmasi, Senin (15/9/2025).

Baca juga: Dedi Mulyadi Turun Tangan, 3 Tahun Proyek Mandek Jalan Lingkar Padalarang-Cipatat Segera Digarap

Rini menegaskan, jumlah korban yang sudah berani melapor baru sebagian kecil, sementara lainnya masih dalam proses asesmen.

Dari puluhan korban yang diduga, pihaknya baru bisa memberikan pendampingan hukum penuh kepada dua anak yang dianggap paling terdampak secara psikologis.

Pendampingan itu meliputi pemeriksaan visum sebagai bukti hukum hingga layanan trauma healing untuk pemulihan kondisi mental korban.

"Meski begitu, tidak menutup kemungkinan delapan anak lain juga akan kami lakukan asesmen. Kalau pun tidak dilakukan visum, kami tetap berikan pemulihan pasca-trauma," tambah Rini.

Baca juga: Wacana Flyover Cimareme Diangkat Lagi, Dedi Mulyadi Janji Atasi Macet Padalarang

Kasus ini mencuat setelah sebuah video viral memperlihatkan pria lansia berjaket loreng dengan penutup kepala hitam hampir dihakimi massa.

Pelaku tepergok hendak melakukan tindakan pelecehan terhadap seorang anak hingga memicu amarah massa di lokasi.

"Jadi, informasi dari warga dia tepergok saat hendak melakukan tindakan asusila pada seorang anak di bawah umur. Sama warga kemudian diamankan untuk ditanyai," kata Kasi Humas Polres Cimahi, Iptu Gofur Supangkat.

"Warga ada yang emosi lalu dan terduga pelaku ini diserang, kemudian diamankan anggota Polsek Padalarang," imbuhnya.

Pihak kepolisian kini fokus mengusut kasus ini, sementara pemerintah daerah bergerak cepat untuk memastikan seluruh korban mendapat perlindungan dan pemulihan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini