KOMPAS.com - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank memperkuat komitmennya mendorong desa-desa di Tanah Air menembus pasar global melalui program Desa Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.
Program Desa BISA Ekspor resmi diluncurkan di Jembrana, Bali, Selasa (9/9/2025), oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso bersama jajaran kementerian terkait dan mitra strategis.
Budi menyebut, Desa BISA Ekspor merupakan gerakan kolaboratif antara pemerintah, swasta, koperasi, dan masyarakat desa. Tujuannya, menjadikan desa sebagai motor penggerak ekspor nasional dengan mengoptimalkan potensi produk unggulan lokal.
"Keberhasilan ekspor tidak bisa dicapai sendirian, melainkan melalui kerja sama erat pemerintah, swasta, koperasi, dan masyarakat. Mari kita bersama-sama menjadikan desa sebagai motor penggerak ekspor Indonesia,” ucapnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (10/9/2025).
Baca juga: Prabowo Disebut Sudah Restui Perpres Satgas Pemberantasan Ekspor Lobster Ilegal
Peran sentral LPEI
Program Desa BISA Ekspor merupakan pengembangan dari Desa Devisa, inisiatif yang telah digagas LPEI sejak 2019.
Melalui program itu, LPEI mendampingi desa dalam meningkatkan kapasitas produksi, memperluas akses pembiayaan, dan membuka pasar global bagi produk lokal.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Eksekutif LPEI Sukatmo Padmosukarso menjelaskan, Desa Devisa Kakao Jembrana menjadi salah satu contoh sukses.
Program yang melibatkan 13 desa dan 609 petani itu telah menembus pasar Prancis, Jerman, Belanda, Belgia, Jepang, dan Australia dengan produk kakao fermentasi.
“Desa Devisa yang kami kembangkan kini bertransformasi dalam skala lebih luas lewat Desa BISA Ekspor. Sinergi lintas kementerian, pemerintah daerah, dan swasta memastikan desa binaan mampu meningkatkan produksi sekaligus memperluas pasar global,” kata Sukatmo.
Menurutnya, manfaat program tidak hanya berupa peningkatan ekspor, tetapi juga pembentukan ekosistem berkelanjutan, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan kesejahteraan komunitas desa.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang NTT, 10 Desa Terisolir, Gubernur Minta BNPB Kirim Helikopter
Pemetaan ribuan desa
DOK. LPEI LPEI, Kemendag, dan Kemendes PDT menandatangani Perjanjian Kerja Sama terkait pemberdayaan desa dalam pengembangan ekspor nasional di Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa (9/9/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Mendag Budi menekankan, Desa BISA Ekspor merupakan kolaborasi Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), Kementerian Pertanian (Kementan), LPEI/Indonesia Eximbank, Astra, serta pihak-pihak terkait lainnya.
Program Desa BISA Ekspor menyinergikan berbagai inisiatif pemerintah yang telah lebih dulu berjalan.
Inisiatif-inisiatif yang dimaksud antara lain program Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor) dari Kemendag; program Desa Ekspor dari Kemendes PDT; program Desa Organik dari Kementerian Pertanian; program Desa Devisa dari LPEI; dan program Desa Sejahtera Astra.
Ke depannya, program Kampung Nelayan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) serta program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) diharapkan dapat bergabung dalam program tersebut.