KEBUMEN, KOMPAS.com - KA Argo Dwipangga (KA 16) relasi Gambir - Solo Balapan bertabrakan dengan mobil Xpander di perlintasan sebidang JPL 583 pada Kamis (11/9/2025).
Akibatnya, KA Dwipangga sempat tidak bisa berjalan karena mengalami kerusakan pada lokomotif.
KAI pun memanggil bantuan dengan mendatangkan lokomotif dari Depo Stasiun Kutoarjo.
"Lokomotif cadangan dikirim untuk menarik kereta karena lokomotifnya di KA Argo Dwipangga tidak dapat jalan," kata Manager Humas Daop 5 Purwokerto, Krisbiyantoro, saat dihubungi pada Kamis (11/9/2025).
Baca juga: Cerita di Balik Penangkapan Sopir Bank Jateng Anggun Tyas Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Krisbiyantoro menjelaskan, setelah sempat terhenti, kereta kembali melanjutkan perjalanan dengan lokomotif bantuan dari Kutoarjo.
"Nanti dilepas kalau sudah sampai di stasiun untuk dilakukan perbaikan lanjutan, sementara pakai lokomotif cadangan sampai tujuan," kata dia.
Kejadian tragis tersebut mengakibatkan satu orang pengemudi mobil Xpander meninggal dunia.
Insiden terjadi pukul 14.04 WIB. Lokasi kejadian berada di Km 461+7/8 jalur petak jalan Stasiun Kutowinangun – Stasiun Prembun.
"Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto menyampaikan turut berduka cita atas kejadian tersebut," kata Krisbiyantoro.
KAI menyayangkan terjadinya peristiwa ini dan mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati saat melintas di perlintasan sebidang.
Pengguna jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api, berhenti sejenak, tengok kanan-kiri, serta pastikan kondisi aman sebelum melintas.
“Kami sangat prihatin atas kejadian ini. KAI kembali mengingatkan masyarakat agar mematuhi aturan lalu lintas di perlintasan sebidang. Keselamatan merupakan prioritas utama, sehingga setiap pengguna jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api demi menghindari risiko kecelakaan," kata Kris.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini