NAGEKEO, KOMPAS.com - Tanah longsor yang terjadi di daerah Koya, perbatasan antara Desa Kelewae, Kecamatan Boawae dan Desa Lajawajo, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah menutup akses jalan utama.
Kejadian ini mengakibatkan mobilitas warga dan arus transportasi antara kedua kecamatan tersebut lumpuh total.
Wakil Bupati Nagekeo, Gratianus Muga Sada, menyatakan, "Arus transportasi dan mobilitas warga yang menghubungkan dua Kecamatan Mauponggo dan Boawae lumpuh total," dalam keterangannya pada Rabu (10/8/2025).
Baca juga: Pencarian 4 Korban Banjir Bandang di Nagekeo Terkendala Batu-batu Besar dan Gelombang Tinggi
Ia menjelaskan bahwa jalur yang terputus tersebut juga merupakan akses penting menuju pusat bencana yang tersebar di wilayah Kecamatan Mauponggo.
Kondisi ini menjadi kendala dalam penanganan bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pada Senin (8/9/2025).
"Akses transportasi, informasi, dan komunikasi ke setiap titik bencana lumpuh total, tidak berjalan sama sekali," tambahnya.
Sada menekankan bahwa langkah pertama yang harus diambil adalah membuka akses jalan menuju pusat bencana agar mobilitas dapat berjalan kembali.
Baca juga: Akses Masuk ke Lokasi Bencana di Nagekeo NTT Putus Total, Warga Alami Krisis Air Bersih dan BBM
"Kendalanya cuma satu, akses menuju ke pusat bencana membawa BBM, makanan siap saji, beras, dan lainnya bisa diakses," ujarnya.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa sejumlah desa di wilayah Kecamatan Mauponggo diterjang banjir bandang pada Senin malam, yang mengakibatkan tiga orang ditemukan tewas dan empat lainnya dinyatakan hilang.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini