Maafkan 7 Pelaku Penjarahan, Eko Patrio Serahkan Proses Hukum ke Polisi

15 hours ago 2

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis sekaligus politikus Eko Patrio menyatakan telah memaafkan para pelaku yang menjarah kediamannya beberapa waktu lalu.

Meski demikian, ia menyerahkan kelanjutan proses hukum sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

Baca juga: Nasib Eko Patrio Usai Rumah Dijarah: Sekarang Ngontrak di Pinggiran Jakarta

Menurut informasi yang ia terima dari pihak berwenang, setidaknya ada tujuh orang yang telah diamankan terkait kasus ini.

Salah satunya adalah Rian, pria yang ditangguhkan penahanannya atas permintaan Eko Patrio karena menyelamatkan kucingnya.

Baca juga: Rumah Dijarah, Eko Patrio: Hasil Kerja Keras Puluhan Tahun Hilang Seketika

"Jadi ada kurang lebih tujuh kata polisi, tetapi sementara saya konsen dengan Rian. Kalau yang lain sih saya sebenarnya ya sudahlah memaafkan, tetapi kan semua tergantung Bapak Kepolisian," kata Eko di Polda Metro Jaya, Jumat (12/9/2025).

Eko Patrio menegaskan bahwa polisi memiliki hak penuh untuk memproses hukum para pelaku sesuai dengan aturan yang berlaku, meskipun ia secara pribadi sudah memaafkan mereka.

Baca juga: Eko Patrio Minta Penangguhan Penahanan Pria yang Selamatkan Kucingnya

"Tujuh ini termasuk Rian, dan masih berkembang lagi. Saya kalau memaafkan, ya memaafkan, tapi saya kembalikan ke Polda Metro Jaya," ujarnya.

Eko Patrio mengungkapkan bahwa beberapa pelaku lain sempat mengembalikan barang jarahan sebelum ditangkap polisi.

Baca juga: Rieke Diah Pitaloka Ungkap Dulu Dibantu Eko Patrio Selesaikan Kasus Sengketa Tanah Mat Solar

Namun suami Viona Rosalina itu mempersilakan mereka untuk tetap memiliki barang tersebut.

"Pada saat setelah kejadian, ada yang memulangkan barang. Pas dia memulangkan, saya bilang ke dia, 'Ya sudah enggak apa-apa, kamu bawa saja barangnya'," kata Eko.

Insiden penjarahan

Insiden penjarahan yang menimpa rumah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio, menjadi puncak dari eskalasi kemarahan publik yang terjadi pada akhir Agustus 2025.

Peristiwa ini tidak berdiri sendiri, melainkan bagian dari gelombang protes yang lebih luas yang menyasar sejumlah anggota dewan.

Peristiwa naas tersebut terjadi pada Sabtu (30/8/2025) malam, di kediaman Eko yang terletak di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Ratusan massa dilaporkan mendatangi dan merangsek masuk ke dalam rumah mewah tersebut.

Saat kejadian, Eko dan keluarganya sedang tidak berada di lokasi.

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |