JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan pihaknya lebih memilih membuka ruang dialog ketimbang langsung memberikan hukuman kepada pelaku pencurian kabel lampu lalu lintas yang marak terjadi di Ibu Kota.
Pernyataan itu disampaikan Pramono menanggapi kasus pencurian kabel lampu lalu lintas di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, yang menyebabkan lampu mati dan persimpangan menjadi rawan kemacetan.
“Kan banyak orang yang kemudian meminta ini (dilakukan penindakan/ diberikan hukuman) itu untuk dilakukan. Kalau saya sebenarnya lebih ingin ada dialog terbuka,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat (12/9/2025).
Baca juga: Ledakan di Pamulang Tangsel: 8 Rumah Rusak Berat-Ringan, 7 Warga Luka
Kedepankan Humanisme dalam Pemerintahannya
Pramono menegaskan pemerintahannya ingin selalu mengedepankan sikap humanis.
Menurut dia, membangun Jakarta tidak hanya soal aturan dan penertiban, tetapi juga memastikan kebijakan dijalankan tanpa mengabaikan sisi kemanusiaan.
Ia mencontohkan saat Pemprov DKI merelokasi pedagang Pasar Burung Barito untuk pembangunan Taman Bendera Pusaka.
Secara hukum pemerintah bisa langsung memindahkan para pedagang, tetapi ia memilih jalan berbeda.
Baca juga: Uji Coba One Way di Pondok Cabe Dimulai, Ini Rute dan Waktunya
“Tapi terus terang ya, saya dalam membangun Jakarta kan, humanisme itu penting banget,” kata Pramono.
Ia menjelaskan, pemerintah tidak sekadar memindahkan, melainkan juga menyiapkan lokasi baru di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, yang lebih strategis.
“Sekarang ini sudah hampir selesai, yang kita siapkan di Lenteng Agung. Dan tempatnya dekat banget dengan stasiun kereta, tempat berhenti banyak orang, sehingga mudah-mudahan pasar burungnya lebih rame di Lenteng Agung,” ujarnya.
Baca juga: Rencana MRT Tangerang Raya Lintasi 11 Stasiun, 6 di Antaranya di Kabupaten Tangerang
Kronologi Pencurian Kabel di Kebon Jeruk
Kasus pencurian kabel lampu lalu lintas di Kebon Jeruk terjadi di area depan Perumahan Green Garden, tepatnya di persimpangan Jalan Panjang menuju Jalan Pesing Kedoya.
Kabel diputus dan dicuri oleh orang tidak dikenal, menyebabkan sembilan titik lampu lalu lintas tidak berfungsi sejak Senin (8/9/2025).
Selama beberapa hari, pengendara terpaksa melintas tanpa panduan lampu, sehingga persimpangan menjadi rawan kemacetan dan berbahaya.
Baru pada Kamis (11/9/2025), petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta Barat berhasil memperbaiki jaringan listrik, dan lampu lalu lintas kembali menyala normal.
Baca juga: Lampu Merah Mati 3 Hari di Jakbar Akibat Kabel Dicuri, Polisi Siap Usut Pelaku
Kasus Marak di Jakarta
Firman (40), teknisi Dishub Jakbar, mengungkapkan praktik pencurian kabel sudah marak di banyak titik.
“Sering banget (pencurian kabel). Jadi sama ini udah makin banyak, kita dicolong kabelnya itu udah hampir 15 atau 20 lokasi,” kata Firman kepada Kompas.com, Kamis (11/9/2025).
Ia menambahkan, pencuri tidak hanya mengambil kabel bawah tanah, tetapi juga kabel di dalam panel boks listrik di sisi jalan.
Berdasarkan catatan Dishub, kasus serupa sudah terjadi di sekitar 20 lokasi, tersebar di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, hingga Jakarta Utara.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini