Mata Uang Baht Perkasa, Eksportir Beras Thailand Teriak

2 days ago 6

BANGKOK, KOMPAS.com - Asosiasi Eksportir Beras Thailand menyatakan keprihatinannya terhadap penguatan nilai tukar baht.

Mereka mendesak pemerintah serta Bank Sentral Thailand (BoT) untuk segera mengambil langkah-langkah guna melemahkan mata uang baht dari level tertingginya selama beberapa tahun terhadap dollar AS.

"Ada kebutuhan untuk tidak hanya mencegah apresiasi baht yang berlebihan, tetapi juga melemahkannya ke tingkat yang kompetitif sambil menjaga stabilitasnya untuk menghindari fluktuasi yang tajam," kata asosiasi tersebut, dikutip dari Bangkok Post, Kamis (11/9/2025).

Baca juga: Baht Menguat ke Level Tertinggi 4 Tahun, Bank Sentral Thailand Bertindak

Ilustrasi uang baht Thailand.Freepik/lifeforstock Ilustrasi uang baht Thailand.

Mereka menambahkan, penguatan baht merugikan ekspor beras dan pendapatan jutaan rumah tangga petani.

Baht menguat ke level tertinggi dalam lebih dari empat tahun pada Selasa (9/9/2025), menurut data LSEG.

Pada Rabu (10/9/2025) sore, mata uang baht berada di level 31,82 terhadap dollar AS.

Nilai tukar baht telah menguat sebesar 8 persen terhadap dollar AS sepanjang tahun ini, menjadikannya mata uang Asia dengan kinerja terbaik kedua setelah dollar Taiwan.

Baca juga: Malaysia, Thailand, dan Kamboja Lega Dapat Tarif Impor AS 19 Persen

Mata uang negara-negara pengekspor beras utama lainnya seperti India, Vietnam, dan Pakistan telah melemah terhadap dollar AS, mengakibatkan perbedaan nilai tukar antara Thailand dan para pesaingnya hingga 10 persen, menurut asosiasi tersebut.

Ekspor beras Thailand turun 25 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi 4,3 juta metrik ton hingga Juli 2025.

Menurut bank sentral, mata uang baht menguat terutama karena pelemahan dollar AS dan penguatan harga emas.

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |