BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendorong Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar segera memetakan kebutuhan tenaga kerja di kawasan industri untuk tahun 2026.
"Segera sekarang melakukan verifikasi tentang kebutuhan serapan kerja di Tahun 2026. Kebutuhan serapan kerja di 2026 di seluruh kawasan industri di Provinsi Jawa Barat segera dipetakan," ujar Dedi dalam keterangan tertulis, Rabu (10/9/2025).
Menurut Dedi, langkah ini penting dilakukan agar penyelarasan antara lulusan SMA/SMK dengan kebutuhan riil industri bisa berjalan optimal sejak dini. Dengan begitu, sektor pendidikan dapat menyesuaikan kurikulum dan pelatihan vokasi sesuai kebutuhan dunia kerja.
Ia mencontohkan model vokasi di SMK Mitra Industri MM2100, Cikarang, Bekasi serta pendekatan kedisiplinan gaya militer di lembaga pendidikan Gapura Panca Waluya sebagai pola yang bisa diadopsi.
Baca juga: Tanggung Biaya Rawat Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor, Dedi Mulyadi: Yang Penting Semua Sembuh
Lebih lanjut, Dedi menyinggung pengalamannya saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta. Kala itu, ia menggagas sekolah manajer untuk anak buruh pabrik dan pekerja level bawah di kawasan industri.
"Saya prihatin di Purwakarta waktu itu orang-orang di sekitar pabrik itu enggak ada yang jadi jagoan semua. Semuanya bapaknya security, anaknya security, bapaknya office boy, anaknya office boy. Gitu aja. Saya bilang, 'Mari kita rubah nasibnya.' Anak-anak security, anak office boy, anak-anak di lingkungan industri yang kelas menengah ke bawah, saya biayain," ucapnya.
Dedi menyebut anak-anak tersebut disekolahkan di Politeknik Indorama Engineering. Mereka tidak hanya dibekali kemampuan teknis, tetapi juga etika berpakaian dan sikap layaknya seorang manajer.
"Apa yang terjadi? 300 lulusannya hari ini sudah menjadi orang-orang manajer yang terkemuka di berbagai daerah. Nah, jadi artinya apa? Anak Indonesia, anak Jawa Barat semuanya punya potensi yang kuat," kata Dedi.
Ia meminta Disnakertrans segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk mempercepat realisasi pemetaan kebutuhan tenaga kerja tersebut.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini