JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Lontar Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pernah terbakar pada Agustus 2023.
Namun, hingga saat ini, kawasan tersebut belum direvitalisasi.
Hal ini membuatnya menjadi salah satu pasar tradisional yang kumuh dan tak terawat di Jakarta menurut Pusat Koperasi Pedagang Pasar (Puskoppas) DKI Jaya.
Sudah dua tahun pasar tersebut berdiri seadanya dengan bangunan material kayu.
Baca juga: Tak Terawat dan Kumuh, Pasar Lontar di Koja Utara Sepi dari Pembeli
Namun, ternyata kondisi pasar sudah sepi jauh sebelum itu.
Menurut pedagang bernama Ruslan (60), kondisi itu sudah terlihat sejak pandemi Covid-19.
“Kalau sepinya sudah dari sebelum kebakaran dua tahun yang lalu itu. Kira-kira dari waktu Covid-19 lah. Itu pembeli sudah jarang,” ujar Ruslan saat ditemui di Pasar Lontar, Minggu (14/9/2025).
Setelah pasar kebakaran, pedagang satu per satu angkat kaki. Mereka berpindah ke pinggir jalan yang lebih terlihat oleh warga atau ke pasar lain.
Namun, Ruslan masih bertahan dengan sembako dagangannya. Ia masih belum menemukan tempat baru untuk berdagang.
Ia juga tak punya pilihan kerja yang lain di usianya yang sudah lanjut.
“Mau pindah ke mana, enggak tahu lagi. Temen-temen di sini sudah enggak dagang juga karena sudah pada meninggal. Anaknya enggak mau lanjutin usaha,” jelas dia.
Baca juga: Perempuan yang Tewas di Indekos Ciracas Sempat Cekcok dengan Pacar
Dengan pendapatan kotor yang turun hingga setengahnya, Ruslan tetap membuka tokonya setiap hari.
Ia berharap pasar juga bisa direnovasi seperti Pasar Inpres di sampingnya.
Meskipun daya beli masyarakat makin turun seiring dengan kondisi perekonomian yang menurun.
Setidaknya, ia ingin tempat berdagang yang layak.