SOLO, KOMPAS.com - Setelah mengalami kebanjiran, sepeda motor, terutama skutik yang dilengkapi dengan Continuously Variable Transmission (CVT), wajib dibongkar.
Tindakan ini menjadi krusial jika air telah masuk ke dalam mesin atau ruang CVT.
Baca juga: Mengapa BPBD Bali Mengoreksi Jumlah Korban Banjir Jadi 17 Orang Meninggal?
Jabal Assyam, Marketing Manager dari Dewa Motor, menegaskan betapa pentingnya melakukan pembongkaran dan pembersihan segera setelah insiden banjir.
“Air bisa masuk lewat lubang pernapasan baik di mesin, CVT, dan filter udara. Seharusnya, sebelum dinyalakan, motor wajib dibongkar untuk dibersihkan dan dikeringkan,” ujar Jabal kepada Kompas.com pada Jumat (12/9/2025).
Kerusakan CVT
Jika air tidak segera dikeringkan, berbagai kerusakan pada CVT dapat terjadi.
Masuknya air dan lumpur ke dalam sistem CVT dapat menyebabkan kampas kopling dan v-belt mengalami selip, sehingga mengakibatkan motor susah melaju, tersendat, atau putaran mesin yang meraung.
Baca juga: Pemkab Jembrana Normalisasi 2 Sungai Antisipasi Banjir Susulan di Bali
kompas.com roller cvt pada motor matik
“Kotoran atau air bisa menyebabkan putaran transmisi tidak tertransfer dengan baik. Selain berdampak buruk pada performa, komponen juga bisa mengalami kerusakan,” tambah Jabal.
Komponen-komponen seperti roller, mangkok kopling, kampas kopling ganda, puli, dan rumah CVT rentan berkarat jika terdapat air yang mengendap. “V-belt bisa menjadi licin atau cepat haus, dan bearing bisa rusak lebih cepat karena gemuk atau pelumas yang terkontaminasi air. Hal ini menyebabkan keausan yang lebih cepat saat berputar,” jelasnya.
Tindakan Perawatan
Baca juga: Update Banjir Jakarta Malam Ini: 5 RT di Jaksel Masih Terendam
MPH Honda Jatim Ilustrasi motor melewati banjir.
Menanggapi situasi tersebut, Jabal merekomendasikan agar konsumen tidak menyalakan mesin sepeda motor mereka dan segera membawanya ke bengkel terdekat. “Anda bisa mendorong motor menuju bengkel untuk segera membongkar CVT dan mengeringkan semua bagiannya, termasuk v-belt, roller, rumah kopling, dan puli,” tegas Jabal.
Setelah pembongkaran, penting untuk mencuci motor guna menghilangkan lumpur yang menempel, kemudian mengeringkannya dengan menggunakan angin kompresor.
Jabal juga menyarankan agar oli gardan dan oli mesin diganti jika air juga masuk ke dalam mesin, yang biasanya ditandai dengan warna oli yang berubah menjadi cokelat susu.
Baca juga: Polisi di Buleleng Kirim 300 Paket Sembako untuk Korban Banjir Bali
KOMPAS.com/daafa Pembongkaran pulley CVT motor matik
Pemeriksaan Pasca-Banjir
Penanganan skutik setelah terendam banjir tidak selalu berarti harus mengganti komponen.
Namun, tindakan wajib yang harus dilakukan adalah pemeriksaan menyeluruh melalui pembongkaran dan pembersihan.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan kerusakan pada CVT dapat dihindari dan performa motor tetap optimal.
Menghadapi musim hujan yang sering kali membawa risiko banjir, sangat penting bagi pemilik skutik untuk menyadari langkah-langkah pencegahan dan perawatan agar kendaraan tetap dalam kondisi prima.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini