Mengurai Strategi Hijau ASDP untuk Ferry Inklusif dan Berkelanjutan

1 day ago 3

KOMPAS.com - Dibandingkan dengan transportasi lainnya, ferry menghasilkan emisi gas rumah kaca jauh lebih rendah, setidaknya berdasarkan data UK Government, Department for Energy Security and Net Zero yang dirilis tahun 2022.

Penerbangan, misalnya, menghasilkan emisi 246 gram karbon dioksida ekuivalen (CO2e) per penumpang setiap kilometernya. Sementara, ferry hanya menghasilkan 19 gram CO2e pada setiap penumpang per kilometer.

Fakta bahwa emisi ferry tergolong rendah tak memupuskan niat PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melakukan mitigasi dan adaptasi merespon beragam tantangan akibat perubahan iklim lewat beragam inovasi.

Empat Strategi

Berbincang dengan Kompas.com, Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menguraikan tiga strategi perusahaannya merespon beragam tantangan iklim, mulai cuaca tak menentu hingga energi.

Pertama, Digital Weather & Safety System. Strategi ini mencakup integrasi sistem digital berbasis data real-time untuk memantau cuaca, arus laut, dan keselamatan pelayaran, sehingga meningkatkan akurasi pengambilan keputusan operasional.

Kedua, Smart Port & Smart Ship, yaitu mengembangkan digitalisasi layanan pelabuhan dan kapal, termasuk pemanfaatan IoT (Internet of Things) dan big data analytics untuk memperkuat efisiensi operasional sekaligus mengurangi jejak karbon.

Ketiga, Green Shipping Initiative, mencakup akselerasi program green shipping dengan peningkatan penggunaan bahan bakar ramah lingkungan, elektrifikasi kapal, dan penerapan standar internasional IMO (International Maritime Organization) 2020.

Keempat, Resilience dan Adaptation Program, menerapkan strategi mitigasi risiko dan adaptasi berbasis ESG (Environmental Social Governance) agar operasional tetap tangguh dalam menghadapi perubahan iklim serta menjaga keberlanjutan rantai logistik nasional.

"ASDP berkomitmen penuh dalam penerapan prinsip ESG sebagai bagian dari strategi bisnis dan operasional perusahaan," kata Shelvy pada Rabu (10/9/2025).

Langkah Nyata

Komitmen tersebut diwujudkan melalui berbagai langkah nyata.

Salah satunya adalah penggunaan fuel oil jenis B40 pada armada kapal, yang langsung mengurangi konsumsi bahan bakar fosil. "Ini sejalan dengan program pemerintah," tutur Shelvy.

ASDP juga bekerja sama dengan PLN dalam transisi energi, mengganti ketergantungan generator berbahan bakar fosil dengan pemanfaatan listrik saat kapal bersandar.

Baca juga: Populasi Hiu Paus Turun 50 Persen, Industri Kapal Didorong Lebih Ramah Satwa

Selain itu, ASDP secara konsisten menyalurkan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Pada 2024, realisasi TJSL mencapai Rp 8,1 miliar, yang dialokasikan pada empat pilar utama: sosial, ekonomi, lingkungan, serta hukum dan tata kelola.

Dalam jangka panjang, ASDP menargetkan peran strategis sebagai tulang punggung logistik maritim nasional melalui layanan Long Distance Ferry (LDF) dan Ro-Ro Hub strategis.

ASDP juga tengah membangun ekosistem logistik maritim terintegrasi berbasis armada modern, inovasi digital, dan kolaborasi dengan BUMN maupun swasta.

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |