Menjelang Demo 17 September, Sejumlah Ojol Pilih Tetap Narik Setengah Hari

2 hours ago 2

JAKARTA, KOMPAS.com – Ribuan pengemudi ojek online (ojol) berencana menggelar aksi unjuk rasa di depan Kementerian Perhubungan, Istana, dan DPR RI pada Rabu (17/9/2025).

Dalam aksi yang dinamakan 179 Ojol tersebut, para pengemudi direncanakan akan menonaktifkan aplikasi secara masif sebagai bentuk protes.

Meski begitu, sejumlah pengemudi memilih tetap bekerja meski hanya setengah hari.

Abim (24), salah satu pengemudi ojol, mengaku belum pernah ikut serta dalam demonstrasi. Ia memilih tetap menarik penumpang pada pagi hari sebelum memutuskan berhenti bekerja siang harinya.

Baca juga: Ojol di Jakpus Bakal Tetap Narik Saat Demo 17 September

“Paling saya narik dari pagi doang setengah hari selebihnya saya off menghargai aja,” kata Abim saat ditemui, Selasa (16/9/2025).

Menurut Abim, tuntutan yang dibawa massa aksi cukup mewakili keresahan para pengemudi, terutama soal layanan Argo Goceng (Aceng).

“Sebenarnya iya sih mewakili juga, kami juga dari (driver) reguler sih merasa dari Argo goceng itu, makanya rata-rata (driver) pada kesel juga sama aceng, kurang adil lah,” ujarnya.

Pengemudi lain, Wawan (42), juga mendukung aksi tersebut meski memilih tidak turun langsung ke jalan. Ia lebih memilih meliburkan diri di rumah saat aksi berlangsung.

“Paling saya sih narik aja, kalau (off bid) serempak ya saya libur. Ya mewakili cukup mewakili saya sih dukung aja walaupun ga ikut turun langsung,” ucap Wawan.

Biasanya, Wawan mengaku memanfaatkan waktu aksi untuk beristirahat. Namun, karena masih memiliki cicilan, ia tetap kembali bekerja setelah aksi selesai.

“Kadang malam doang sih narik buat bayar pinjaman di Grab, kalau udah selesai demo lah saya narik karena saya kan ada cicilan nih di Grab paling nariknya malam,” lanjutnya.

Baca juga: Tuntutan Tak Didengar, Ojol di Jakpus Pilih Absen Demo 17 September

Rizky (29), pengemudi ojol lainnya, menyampaikan hal serupa. Ia mendukung aspirasi rekan-rekan sesama ojol, tetapi tetap memilih online demi memenuhi kebutuhan keluarga.

“Kalau saya sih dukung temen-temen juga, cuma saya lebih milih tetap narik karena kebutuhan harian. Kalau semua off bareng ya otomatis orderan juga ga jalan, tapi saya pribadi masih tetap online karena ada tanggungan keluarga,” kata Rizky.

Sebelumnya, Ketua Umum Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono mengatakan aksi 179 Ojol akan diikuti ribuan pengemudi roda dua maupun roda empat dari berbagai daerah.

Aksi dimulai dari Kementerian Perhubungan, berlanjut ke Istana Presiden, dan ditutup di DPR RI.

Menurut Igun, salah satu tuntutan utama adalah mendesak Presiden Prabowo Subianto mencopot Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi, yang dinilai lebih berpihak kepada perusahaan aplikator dengan menolak aspirasi pengemudi, termasuk terkait potongan 10 persen.

Ia juga mengimbau masyarakat agar menyiapkan moda transportasi alternatif pada hari aksi karena layanan transportasi online diperkirakan lumpuh sementara.

“Imbauan Garda terhadap warga Jakarta agar memilih moda transportasi alternatif pada Rabu 17 September 2025 karena sebagian besar transportasi online akan mematikan aplikasi secara masif sebagai bentuk solidaritas pergerakan aksi demonstrasi ojek online ke Kemenhub, Istana, dan DPR RI,” ujar Igun.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |