LUMAJANG, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa, memastikan tidak lagi memotong anggaran transfer ke daerah (TKD) dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Menanggapi hal ini, Bupati Lumajang Indah Amperawati menyambut sumringah kabar baik dari Menkeu tersebut.
Menurutnya, selama ini pemerintah daerah harus melakukan banyak penyesesuaian setelah dilakukan pemangkasan TKD.
Salah satunya, memotong anggaran dinas dan pembelian alat tulis kantor (ATK) sampai 50 persen.
Baca juga: Menkeu Purbaya Janji Transfer ke Daerah Tak Dipotong, Bisa Naik Jika Disetujui
Adapun, tahun ini jumlah dana transfer yang dipotong pemerintah pusat untuk Kabupaten Lumajang mencapai Rp 55,9 miliar. Anggaran tersebut merupakan dana alokasi khusus (DAK) yang peruntukannya untuk pembangunan infrastruktur.
"Semoga saja kabar ini betul ya, supaya kami bisa fokus membangun infrastruktur di daerah," kata Indah di Lumajang, Kamis (11/9/2025).
Baca juga: Menkeu Purbaya Akan Datangi Kementerian dan Lembaga yang Lambat Belanja APBN
Indah mengungkapkan, apabila dana transfer pusat ke daerah tahun depan berjalan normal tanpa ada potongan, pihaknya akan fokus membangun infrastruktur jalan dan sekolah.
Menurutnya, ada lebih dari 100 ruas jalan kabupaten di Lumajang yang kondisinya rusak sedang hingga berat.
Belum lagi, jalan penghubung antara Kecamatan Tempursari dan Pasirian yang sudah lebih dari 4 tahun rusak karena diterjang abrasi.
Padahal, jalan ini jadi satu-satunya akses mobilitas warga Tempursari untuk bisa sampai ke pusat Kabupaten Lumajang.
Selama ini, warga harus memutar lewat Kecamatan Pronojiwo dan harus menempuh perjalanan hingga dua jam lebih lama dibandingkan lewat jalur utama via Pasirian.
"Saya ingin fokus ke infrastruktur jala , karena memang kita lihat sendiri banyak sekali jalan kabupaten ini yang rusak, bahkan ada yang sudah bertahun-tahun tidak pernah disentuh perbaikan," terang Indah.
Selain infrastruktur jalan, Indah juga ingin memfokuskan pembangunan pada gedung sekolah yang rusak.
Menurut Indah, dari 10 kecamatan yang telah didatanginya saat program sehari ngantor di kecamatan terpadu (Setor Madu), ia sudah mendapati banyak sekolah yang kondisinya memprihatinkan.
Bahkan, kata Indah, masih ada sekolah yang memaksakan menggunakan ruang kelas yang rusak untuk aktivitas belajar mengajar karena tidak ada ruang lain.
"Yang kedua, kami ingin fokus ke pembangunan sekolah-sekolah rusak, jumlahnya banyak juga kemarin kita temukan," ungkapnya.
Selain dua program prioritas itu, Indah mengaku secara bertahap akan menjalankan janji politiknya pada saat Pilkada 2024.
"Setelah itu baru janji politik, tapi itu bertahap, sekarang kita fokus yang paling fundamental dulu," pungkasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini