INDRAMAYU, KOMPAS.com - Maraknya wahana permainan mobil-mobilan di Alun-alun Indramayu menimbulkan keresahan warga. Bahkan, ada anak yang pernah tertabrak mobil-mobilan hingga membuat sejumlah orang tua mengadu ke Satpol PP.
“Ini saya melihat sudah beberapa malam ini mobil-mobilan malah makin banyak,“ ujar Kepala Satpol PP dan Damkar Indramayu, Teguh Budiarso kepada Kompas.com, Kamis (11/9/2025) malam.
Menurut Teguh, Alun-alun merupakan fasilitas publik yang harus dijaga keamanan dan kenyamanannya. Aktivitas mobil-mobilan yang memenuhi areal tengah membuat pengunjung lain terganggu karena ruangnya berkurang.
Ia menegaskan, wahana mobil-mobilan tidak dilarang beroperasi, tetapi harus ditempatkan di sisi Alun-alun. “Silakan di sebelah sana di sisi Alun-alun,” ucapnya.
Baca juga: Tinggal Berdua, Anak 4 Tahun Ditemukan Menangis di Samping Jasad Ayahnya di Indramayu
Teguh mencontohkan pedagang kaki lima (PKL) yang bisa ditertibkan sehingga berjualan di tepi Alun-alun tanpa mengganggu pengunjung lain. “Kita semua harus memahami bahwa di Alun-alun Indramayu ini ada hak dari masyarakat yang lain yang butuh kenyamanan seperti untuk bersantai dan lain sebagainya,” katanya.
Lebih lanjut, Satpol PP sebenarnya sudah menetapkan aturan bahwa penyewa mainan mobil-mobilan hanya boleh mengoperasikan maksimal lima unit. Namun, di lapangan jumlahnya sering melebihi aturan dan pelakunya semakin bertambah.
“Jadi saya mengimbau terutama yang punya usaha bisnis mobil-mobilan ini tolonglah sama-sama kita semua punya hak di sini agar semua bisa merasa nyaman,” ujar Teguh.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini