Mulai 2026, 100 Mahasiswa Jakarta Bisa Kuliah di Luar Negeri Lewat KJMU

18 hours ago 2

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan bahwa mulai tahun 2026, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengirim 100 mahasiswa terpilih untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri.

Program ini merupakan pengembangan dari Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) dengan skema mirip Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

“Jadi saya akan mempersiapkan, mudah-mudahan tahun depan sudah bisa mulai. Kalau bisa 100 saja mahasiswa yang kami berikan LPDP untuk dengan pola Jakarta ya, yang bisa sekolah ke luar negeri,” kata Pramono di Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (13/9/2025).

Baca juga: Bagaimana Jika Pemerintah Punya Aplikasi Ojol Sendiri? Ini Sederet Keuntungannya

Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan, program beasiswa ini diharapkan menjadi modal besar bagi generasi muda Jakarta. Terutama, ia ingin kesempatan tersebut dinikmati oleh anak-anak dari keluarga tidak mampu.

“Karena itu saya ingin diberikan bagi yang tidak beruntung,” tegasnya.

Menurut Pramono, selain memotong garis ketidakberuntungan, program ini diyakini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan memperluas wawasan mahasiswa penerima beasiswa.

“Kemudian juga membuka wawasan bagi anak-anak itu dalam keluarganya. Jadi saya akan lakukan itu,” jelasnya.

Baca juga: Mengapa Kian Sulit Dapat Kerja Formal? HRD Bocorkan Sederet Faktor di Baliknya

Perluasan Beasiswa KJMU

Pramono juga menyampaikan rencana memperluas cakupan KJMU agar mahasiswa terpilih bisa melanjutkan pendidikan hingga jenjang S2 dan S3.

"Saya berpikir kalau disetujui, maka mungkin sudah waktunya kita memikirkan apakah 100 atau 200 mahasiswa pilihan Jakarta yang kita beri LPDP tapi bersumber dari Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Namun, rencana ini tetap memerlukan persetujuan dari DPRD DKI Jakarta.

"Mohon persetujuan juga nanti dari teman-teman DPRD DKI Jakarta, kalau dulu hanya untuk S1, kami akan kembangkan untuk S1, S2, S3," ucapnya.

Baca juga: Cerita Fristo: Kerja PP Cipanas–Jakarta, Sambil Raup Cuan Jastip Makanan Khas Puncak

Apabila skema beasiswa luar negeri ini berjalan, Pramono menegaskan mahasiswa penerima nantinya wajib kembali ke Jakarta.

Hal ini agar ilmu dan pengalaman yang diperoleh dapat memberi kontribusi nyata bagi pembangunan ibu kota.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |