Negara Tetangga RI Ricuh, Ini Penyebab Demo Timor Leste

2 hours ago 2

DILI, KOMPAS.com - Aksi demonstrasi di Timor Leste pecah menjadi kericuhan setelah aparat kepolisian menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa, Selasa (16/9/2025). 

Aksi unjuk rasa di sana dipicu oleh rencana pemerintah membeli mobil dinas baru untuk 65 anggota parlemen, sebagaimana dilansir AFP.

Lebih dari 1.000 orang, sebagian besar mahasiswa, berkumpul di depan Parlemen Nasional di Dili. 

Baca juga: Demo Tunjangan Mobil DPR di Timor Leste Ricuh, Bentrok hingga Lukai 4 Orang

Mereka menolak rencana pengadaan Toyota Prado yang disetujui dalam anggaran 2025.

"Kami meminta anggota parlemen untuk membatalkan keputusan pembelian Prado demi perbaikan diri, kata Leonito Carvalho, mahasiswa Universidade da Paz.

"Jika tidak, kami akan tetap berdiri di sini," lanjutnya.

Protes awalnya berlangsung damai. Namun, ketegangan meningkat ketika sejumlah peserta aksi melempar batu ke arah gedung parlemen dan merusak beberapa kendaraan.

Baca juga: Giliran Timor Leste Ricuh Demo, Pelajar Protes Mobil Baru Pejabat

Polisi merespons dengan menembakkan gas air mata. Sedikitnya empat demonstran terluka dan harus dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Pejabat kepolisian nasional Timor Leste, Justino Menezes, mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil koordinator aksi untuk dimintai pertanggungjawaban atas kerusakan yang terjadi.

Rencana pembelian mobil dinas ini menuai kritik karena dianggap tidak mencerminkan kebutuhan rakyat. 

Menurut Bank Dunia, lebih dari 40 persen penduduk Timor Leste masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Beberapa partai politik yang sebelumnya menyetujui anggaran kini menyatakan sikap berbeda. 

Baca juga: Terjadi Lagi, WNI Ditembak Mati di Timor Leste

Dalam pernyataan bersama, CNRT, Partai Demokrat, dan Partai Enrich the National Unity of the Sons of Timor menegaskan bahwa pembelian mobil tidak mencerminkan kepentingan publik.

Sejak merdeka pada 2002, Timor Leste hingga kini masih bergulat dengan ketimpangan sosial, pengangguran, dan malanutrisi. 

Ketergantungan besar pada sektor minyak membuat ekonomi negara ini rapuh dan menambah ketidakpuasan masyarakat terhadap penggunaan anggaran negara.

Baca juga: Saat Timor Leste Siap Masuk ASEAN pada Oktober, Papua Nugini Ajukan Keanggotaan

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |