Nepal Tanpa Pemimpin Usai Demo Ricuh, Tentara dan Gen Z Cari Pengganti

3 days ago 4

KATHMANDU, KOMPAS.com - Tentara Nepal akan melanjutkan perundingan dengan perwakilan demonstran generasi Z (Gen Z) pada Kamis (11/9/2025) untuk menentukan sosok pemimpin sementara.

Setelah demo Nepal berujung ricuh dan terjadi kerusuhan di mana-mana, Perdana Menteri KP Sharma Oli dan Presiden Ram Chandra Poudel mundur dari jabatannya.

Situasi Nepal kini berangsur tenang setelah protes besar yang digerakkan generasi muda, dikenal sebagai "protes Gen Z", menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai lebih dari 1.000 korban.

Baca juga: Nepal Tengah Cari PM Sementara, Wanita Ini Jadi Kandidat Kuat Didukung Gen Z

Juru bicara militer Nepal, Raja Ram Basnet, mengatakan bahwa pembicaraan awal dengan demonstran telah dimulai dan akan terus berlanjut.

“Perundingan awal sedang berlangsung dan akan dilanjutkan hari ini,” ujarnya kepada Reuters, menambahkan bahwa pihaknya berupaya menormalkan situasi secara bertahap.

Sushila Karki muncul sebagai kandidat kuat

Sushila Karki menjadi kandidat kuat yang didukung Gen-Z untuk menjadi pemimpin eksekutif sementara Nepal setelah PM Sharma Oli digulingkan di tengah demonstrasi besar-besaran di Nepal.AFP/PRAKASH MATHEMA Sushila Karki menjadi kandidat kuat yang didukung Gen-Z untuk menjadi pemimpin eksekutif sementara Nepal setelah PM Sharma Oli digulingkan di tengah demonstrasi besar-besaran di Nepal.

Dalam proses pencarian pemimpin sementara, nama mantan Ketua Mahkamah Agung Nepal, Sushila Karki, mencuat sebagai kandidat terkuat.

Karki merupakan perempuan pertama yang menjabat posisi tersebut pada 2016.

Para pengunjuk rasa menyebut Karki sebagai sosok yang bersih dan tegas dalam integritas.

“Kami melihat Sushila Karki apa adanya. Jujur, tak kenal takut, dan teguh,” kata Sujit Kumar Jha, demonstran berusia 34 tahun.

“Dia pilihan yang tepat. Ketika kebenaran berbicara, itu terdengar seperti Karki.”

Menurut sumber yang mengetahui perkembangan, Karki (73) telah menyatakan kesediaannya. Namun, pemerintah dan militer masih mencari dasar konstitusional untuk proses pengangkatannya.

Kendati demikian, belum semua kelompok demonstran sepakat dengan pencalonannya.

Beberapa tokoh pedemo dikabarkan masih mencari kesepakatan bulat terkait figur pengganti.

Hingga Kamis, Karki belum memberikan pernyataan publik dan tidak menjawab panggilan telepon dari Reuters.

Baca juga: Profil Balendra Shah, Eks Rapper yang Diharapkan Jadi PM Nepal Baru

Situasi demo Nepal terkini

Peserta demo Nepal menggotong pengunjuk rasa yang terluka dalam demonstrasi di luar Gedung Parlemen di Kathmandu, Senin (8/9/2025). Demo di Nepal yang menolak larangan media sosial berujung bentrok dengan aparat. Polisi tembak massa di depan parlemen Nepal, 19 orang tewas, 145 luka.AFP/PRABIN RANABHAT Peserta demo Nepal menggotong pengunjuk rasa yang terluka dalam demonstrasi di luar Gedung Parlemen di Kathmandu, Senin (8/9/2025). Demo di Nepal yang menolak larangan media sosial berujung bentrok dengan aparat. Polisi tembak massa di depan parlemen Nepal, 19 orang tewas, 145 luka.

Pasukan militer masih melakukan patroli di Ibu Kota Kathmandu, yang dilaporkan relatif sepi usai demonstrasi yang disebut-sebut paling mematikan dalam beberapa dekade terakhir.

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |