JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak pemilik mobil yang panik ketika mendapati kendaraannya tiba-tiba mogok akibat masalah aki tekor.
Salah satu solusi darurat yang paling umum dilakukan adalah melakukan jumper aki. Meski terlihat sederhana, cara ini punya risiko besar bila dilakukan sembarangan.
Rahmat Tirta, pemilik toko aki Bagus Battery di Depok, membagikan tips sederhana agar proses jumper aman dan efektif.
Langkah pertama yang harus dialkukan adalah menyesuaikan kapasitas aki yang akan di-jumper dengan aki bantuan.
“Misalnya aki Avanza, kapasitasnya sekitar 32–45 Ah. Jadi bawakan aki dengan kapasitas setara atau lebih besar, seperti 35 atau 45 Ah,” ujar Rahmat, kepada Kompas.com (12/9/2025).
Baca juga: Insentif Impor Mobil Listrik Berakhir, Ini Kata BYD
GridOto.com/Ryan Ilustrasi jumper aki mobil
“Untuk mobil-mobil Eropa, Fortuner, atau Pajero yang akinya besar, usahakan juga pakai jumper berkapasitas besar supaya dorongannya lebih kuat,” kata dia.
Rahmat mengingatkan, urusan lepas pasang kabel juga tidak boleh dianggap sepele. Terminal positif harus selalu dipasang ke positif, dan negatif ke negatif.
“Kalau kebalik, bisa korslet. Risikonya besar, bahkan bisa bikin aki meleleh atau sekering putus. Yang paling parah bisa mengganggu ECU, meski itu jarang terjadi,” ucapnya.
Baca juga: Spek GWM Ora 03, Mobil Listrik yang Harus Segera Produksi Lokal
GridOto.com/Ryan Ilustrasi kabel jumper aki
Kasus yang paling sering ditemui adalah sekering utama putus akibat korsleting. Sekering memang berfungsi sebagai pengaman, tapi tetap saja kesalahan kecil bisa berujung biaya besar.
Banyak orang yang masih bingung, apakah mobil donor perlu dinyalakan atau tidak. Rahmat menyarankan agar mesin mobil dengan aki sehat sebaiknya dinyalakan dulu.
“Kalau mesinnya mati, voltase aki cuma 12 V. Tapi kalau mesin hidup, bisa 14 V karena ada tambahan arus dari dinamo ampere. Nah, itu yang dipakai untuk bantu mobil yang tekor,” kata dia.
Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini Tugas Penting Tutup Pentil Ban
Selain itu, dia juga mengatakan, tidak semua aki bisa diselamatkan dengan cara jumper. Menurutnya, ada kondisi di mana aki yang benar-benar kosong alias nol volt tetap tidak bisa hidup meski telah di-jumper.
“Biasanya untuk aki-aki besar, enggak bisa (jumper) kalau sudah nol volt. Solusinya dicopot dulu, dipinjemin aki lain supaya mobil bisa nyala. Setelah hidup, aki pinjaman dilepas lagi dan dipasang kembali aki lama. Itu biasa disebut ‘jumper hidup’,” kata Rahmat.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini