Paus Leo XIV Kritik Kekayaan Elon Musk, Sebut Ada Masalah Besar

2 hours ago 2

VATIKAN, KOMPAS.com - Paus Leo XIV melontarkan kritik tajam terhadap ketimpangan ekonomi global, dengan menyoroti paket kompensasi Tesla senilai 1 triliun dollar AS (Rp 16.402 triliun) untuk CEO Elon Musk.

Dalam wawancara pertamanya dengan media pada akhir Juli 2025 untuk penulisan Biografi dirinya, Paus asal Amerika Serikat itu menyebut jurang pendapatan antara eksekutif perusahaan dan pekerja biasa kini berada pada level yang berbahaya.

“Enam puluh tahun lalu, CEO mungkin menerima gaji empat sampai enam kali lipat dari pekerja. Sekarang bisa 600 kali lipat lebih besar,” ujar Paus Leo, seperti dikutip Crux, Minggu (14/9/2025).

Baca juga: Paus Leo XIV Doakan Keberhasilan Upaya Perdamaian Dunia

Ia juga menyebut adanya tanda bahaya jika dunia hanya menilai manusia dari kekayaan materi.

“Kemarin ada berita bahwa Elon Musk akan menjadi triliuner pertama di dunia. Apa artinya itu? Jika materi adalah satu-satunya hal yang berharga, maka kita dalam masalah besar,” ujarnya.

Kritik soal kesenjangan

Paus Leo menilai, meningkatnya jurang antara kelas pekerja dan kelompok terkaya dunia telah memperdalam polarisasi masyarakat. Ia menegaskan bahwa hal itu bukan sekadar isu ekonomi, melainkan krisis nilai kemanusiaan.

“Nilai-nilai luhur kehidupan manusia sedang runtuh,” katanya.

“Sejarah mungkin dihancurkan oleh yang kuat, tetapi pada akhirnya yang rendah hati akan menyelamatkannya,” lanjutnya.

Menurutnya, hanya segelintir orang yang diuntungkan dari sistem ekonomi dan politik saat ini, sementara mayoritas justru menderita.

Oleh karena itu, katanya, penting terus mengingatkan dunia bahwa dialog dan komunikasi adalah jalan keluar dari polarisasi.

Sentil PBB dan perang Ukraina

Dalam wawancara tersebut, Paus Leo juga membahas perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung tiga tahun. Ia mengatakan, Vatikan bersedia menjadi lokasi negosiasi bagi kedua belah pihak.

“Saya sangat berharap pada sifat dasar manusia dan yakin kita tidak boleh kehilangan harapan,” ucapnya.

Ia juga mengkritik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dinilainya gagal menjalankan peran sebagai wadah diplomasi multilateral.

“PBB seharusnya menjadi tempat di mana banyak persoalan diselesaikan. Sayangnya, kini tampaknya diakui secara umum bahwa PBB telah kehilangan kemampuannya untuk menyatukan orang dalam isu multilateral,” ujarnya.

Siapa Paus Leo XIV?

Paus Leo XIV. Paus Leo XIV.

Leo XIV terpilih pada 8 Mei 2025 sebagai Paus pertama dari Amerika Serikat dalam sejarah Gereja Katolik.

Lahir di Chicago 70 tahun lalu, ia menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai misionaris di Peru hingga memiliki kewarganegaraan dari negara tersebut.

Dalam wawancaranya, ia bahkan berseloroh akan mendukung Peru jika suatu saat harus melawan timnas sepak bola Amerika Serikat di Piala Dunia.

Menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025, Paus Leo berkomitmen melanjutkan perhatian pada isu sosial global, mulai dari kemiskinan, migrasi, hingga perubahan iklim.

Baca juga: Paus Leo Soroti Kelaparan dan Kekerasan di Gaza, Desak Gencatan Senjata

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |