PBB Bahas Pendirian Negara Palestina Tanpa Hamas

18 hours ago 2

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dijadwalkan menggelar pemungutan suara pada Jumat (12/9/2025) waktu setempat, untuk mendukung Deklarasi New York.

Deklarasi tersebut adalah resolusi penting untuk menghidupkan kembali solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina, tanpa melibatkan kelompok Hamas.

Kantor berita AFP melaporkan, Deklarasi New York diusulkan oleh Perancis dan Arab Saudi, serta telah mendapatkan dukungan dari Liga Arab dan 17 negara anggota PBB lainnya, termasuk sejumlah negara Arab.

Baca juga: Israel Dihujat Dunia Usai Serang Hamas di Qatar, Langgar Kedaulatan Negara

Dokumen ini secara tegas mengecam serangan Hamas terhadap warga sipil Israel pada 7 Oktober 2023, sekaligus menyerukan pembebasan semua sandera yang masih ditahan kelompok tersebut.

“Dalam konteks mengakhiri perang di Gaza, Hamas harus mengakhiri kekuasaannya di Gaza dan menyerahkan persenjataannya kepada Otoritas Palestina, dengan keterlibatan dan dukungan internasional, sejalan dengan tujuan Negara Palestina yang berdaulat dan merdeka,” demikian tertulis dalam Deklarasi New York.

Deklarasi ini secara resmi bernama Deklarasi New York tentang Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara.

Selain menuntut diakhirinya perang Gaza, dokumen ini juga membuka peluang pembentukan misi stabilisasi internasional sementara di bawah mandat Dewan Keamanan PBB.

Tujuannya adalah melindungi warga sipil Palestina dan membantu proses transisi kekuasaan dari Hamas kepada Otoritas Palestina.

Baca juga: Serangan Israel di Qatar: Pemimpin Hamas Khalil Al Hayya Selamat, Putranya Tewas

Selama hampir dua tahun terakhir, Israel terus mengkritik lembaga-lembaga PBB karena dianggap tidak mengecam serangan Hamas.

Namun, lewat Deklarasi New York, PBB kini secara eksplisit menyampaikan potret berbeda.

“Fakta bahwa Majelis Umum akhirnya mendukung teks yang mengecam Hamas secara langsung merupakan hal yang signifikan,” ujar Richard Gowan, Direktur PBB di International Crisis Group, kepada AFP.

Meski demikian, Gowan menilai Israel mungkin tetap merasa bahwa langkah ini terlambat dan tidak cukup.

Namun menurut dia, “Sekarang setidaknya negara-negara pendukung Palestina dapat menepis tuduhan Israel bahwa mereka secara implisit membenarkan Hamas,” katanya.

Ia menambahkan, dukungan terhadap deklarasi ini juga “memberikan perisai terhadap kritik Israel.”

Dorongan dunia untuk pengakuan Negara Palestina

Warga Palestina menyelamatkan barang-barang dari puing-puing tenda yang terkena serangan Israel sehari sebelumnya, di sekolah khusus anak perempuan Abou Helou yang dikelola UNRWA di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah pada 17 Juli 2025. Belgia menyatakan siap mengakui negara Palestina dan memberi sanksi Israel secara resmi di Sidang Umum PBB pada September mendatang, menyusul Perancis.AFP/EYAD BABA Warga Palestina menyelamatkan barang-barang dari puing-puing tenda yang terkena serangan Israel sehari sebelumnya, di sekolah khusus anak perempuan Abou Helou yang dikelola UNRWA di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah pada 17 Juli 2025. Belgia menyatakan siap mengakui negara Palestina dan memberi sanksi Israel secara resmi di Sidang Umum PBB pada September mendatang, menyusul Perancis.

Pemungutan suara di Majelis Umum ini juga menjadi pembuka menuju KTT PBB pada 22 September yang akan dipimpin bersama oleh Arab Saudi dan Perancis di New York.

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |