JAKARTA, KOMPAS.com – Kanit Reskrim Polsek Cengkareng AKP Parman Gultom mengatakan, pelaku penyetopan paksa motor di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, bukan debt collector resmi dari perusahaan pembiayaan atau leasing.
Hal ini diketahui berdasarkan hasil penelusuran kepolisian ke perusahaan leasing setempat.
"Penelusuran kemarin ke leasing tidak ditemukan pelaku tersebut," kata Gultom kepada Kompas.com, Senin (15/9/2025).
Baca juga: Polisi Usut Kasus Debt Collector Hentikan Paksa Motor Warga di Daan Mogot
Temuan ini memunculkan dugaan bahwa pelaku sengaja menggunakan modus penyetopan motor di jalanan untuk merampas kendaraan.
Pelaku diduga menargetkan korban secara acak dengan dalih motor menunggak cicilan.
“Ada dugaan begitu (penyetopan sebagai modus mencari korban),” ucap Gultom.
Polsek Cengkareng kini masih melanjutkan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku dan komplotannya.
“Selanjutnya masih didalami dan dilakukan penyelidikan lagi,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan dua pria yang diduga debt collector atau mata elang (matel) menghentikan paksa pengendara motor di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, viral di media sosial.
Baca juga: Massa Gerakan Rakyat untuk Damai Demo di Monas, Ini Lima Tuntutannya
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @warga.jakbar, terlihat dua orang debt collector memberhentikan sang perekam video yang tengah berboncengan.
Salah satu pelaku yang mengenakan baju berwarna putih mengaku bahwa dia ingin mengecek kendaraan si perekam video karena adanya kesamaan plat dengan yang tercatat di ponselnya.
"Saya ini mau cek karena ada kesamaan plat, enggak usah video-video gitu, dong!" seru sang pelaku sambil menunjuk ke arah perekam video.
Dalam caption unggahannya, korban mengaku dirinya dipaksa untuk menepi dan motornya ingin dibawa oleh debt collector tersebut.
Korban pun mengaku sempat digiring untuk menepi ke area yang sepi dan tidak ada pejalan kaki.
Tangan pengemudi motor tersebut, tulisnya, juga sempat ditarik paksa sehingga sang penumpang teriak meminta tolong.
Baca juga: Polda Metro: Kami Tangkap Perusuh, Bukan Pedemo
"Orang ini kekeh bilang kalau motor saya ada kesamaan plat dan mau ngambil motor, padahal saya tidak merasa punya cicilan atau hutang, makanya saya tidak mau diberhentikan," tulisnya lagi.
Setelahnya, pelaku memaksa mengambil motor korban. Untungnya, korban berhasil mempertahankan motor agar tidak dibawa.
Kesaksian dari salah satu tukang tambal ban yang berada di sekitar Jalan Daan Mogot juga mengaku ada kejadian serupa pada pagi harinya.
"Kami sempat ngobrol dengan tukang tambal ban, beliau bilang tadi pagi juga ada kejadian yang sama, tapi motornya berhasil dibawa sama orang tidak dikenal itu," tulisnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini