BANGKALAN, KOMPAS.com - Peluncuran sekolah rakyat (SR) di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, kembali mengalami penundaan untuk ketiga kalinya.
Penundaan ini diduga disebabkan penantian jadwal peluncuran serentak di 55 lokasi lainnya.
Kepala Sekolah Rakyat Bangkalan, Lailatul Munawaroh, mengungkapkan bahwa peluncuran SR direncanakan akan dilaksanakan pada 30 September 2025.
"Launching insyaallah tanggal 30 September, karena memang menyesuaikan dengan kesiapan masing-masing daerah," ujarnya pada Selasa (16/9/2025).
Baca juga: Prabowo Targetkan 165 Sekolah Rakyat di Oktober, untuk Anak Putus Sekolah
Hingga saat ini, sekolah rakyat di Bangkalan juga menghadapi masalah kekurangan guru agama.
Lailatul menyatakan bahwa kebutuhan guru agama di sekolah tersebut mencapai enam orang.
"Untuk guru agama masih belum ada. Kebutuhan kami 6 orang," ungkapnya.
Guru agama yang akan dipekerjakan di SR tidak hanya bertugas mengajar di kelas, tetapi juga membekali siswa dengan pendidikan agama, termasuk mengaji.
"Iya pastinya juga akan mengajar mengaji," imbuhnya.
Baca juga: Prabowo Tulis Pesan di Buku Siswa Sekolah Rakyat Jaksel: Belajar yang Baik, Hormati Guru
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Bangkalan, Abdillah Rahman, menyoroti bahwa pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam proses pelaksanaan SR.
Ia juga menyampaikan keprihatinannya terkait penundaan peluncuran tersebut.
"Jika ini benar ditunda dan siswa hanya menunggu di rumah, kasihan siswanya. Sekolah Rakyat adalah program yang luar biasa dari Bapak Prabowo, tetapi sebagus apapun program itu jika pemerintah daerah tidak siap, ya sia-sia saja," pungkasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini