Pemerintah Diminta Pelajari Pola Kerusuhan Agustus 2025 agar Tak Terulang

2 hours ago 1

JAKARTA, KOMPAS.com - Penasihat Senior LAB 45, Andi Widjajanto, mendorong pemerintah untuk mempelajari pola kerusuhan yang terjadi dalam aksi demonstrasi yang berlangsung pada 25-28 Agustus 2025.

"Pelajari baik-baik. Pola ini sangat signifikan untuk stabilitas politik dan keamanan," kata Andi dalam tayangan podcast Gaspol di YouTube Kompas.com, dikutip pada Sabtu (14/9/2025).

Andi menegaskan, perannya sebagai masyarakat saat ini hanya sebagai pengawas dan memberikan peringatan kepada pemerintah.

Baca juga: Formappi Kritik Natalius Pigai: Masalah Demo Bukan Tempat, tapi Sikap DPR

Sebab, menurut Andi, kerusuhan pada akhir Agustus lalu bukan kejadian biasa, melainkan ada anomali di dalamnya hingga berujung ricuh.

"Apakah ada dugaan pertarungan elite? Apakah ada dugaan friksi di dalam institusi? Dan seterusnya, kita kasih warning saja. Itu fungsi kita di ruang ini kasih warning," ujarnya.

Menurut mantan Sekretaris Kabinet era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) ini, jika anomali dibiarkan, akan dapat berulang kembali.

Selain itu, kejadian kerusuhan tersebut juga secara signifikan berpotensi menggoncang stabilitas politik dan pemerintahan.

"Dan hal-hal seperti ini bisa diulang, ya sudah kita warning sekarang. Pelajari itu. Lakukan prosesnya sehingga bisa menemukan mitigasi segera," lanjutnya.

Andi meyakini kerusuhan beberapa waktu lalu tidak terjadi secara organik. Apalagi kerusuhan itu memiliki pola menarget orang-orang tertentu sehingga ia meyakini ada yang mengorkestrasinya.

"Dari demo menjadi anarkis, menjadi amok, apalagi amoknya targeted, elite targeted, nggak mungkin organik. Pasti ada yang mengorkestrasi secara taktikal," kata Andi.

Selain itu, pola kerusuhan pada demonstrasi Agustus lalu dan kerusuhan Mei 1998 juga berbeda.

Jika kerusuhan tahun 1998, amukan massa terjadi di daerah yang terkait anarkisme. Sementara amukan massa pada Agustus 2025 terjadi di daerah yang berbeda dengan aksi demonstrasi.

Baca juga: TNI Buka Pintu untuk LNHAM Akses Data dan Keterangan terkait Demo Agustus

"97-98 ya amoknya terjadi di Semanggi, insidennya di Slipi, insidennya di Kota Pecinan, dan seterusnya. Itu 97-98 dan masih sangat terkait dengan anarkisnya," ujar Andi.

"Yang ini nggak. Anarkisnya ada di mana, amoknya ada di mana," sambung dia lagi.

Maka itu, ia mendorong pemerintah mempelajari pola baru ini agar bisa dimitigasi ke depan.

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |