JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) resmi menyalurkan anggaran senilai Rp 200 triliun ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk.
Penempatan dana ini diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025.
Himbara sebagai penerima anggaran di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk alias BTN.
Baca juga: Efek Gelontoran Dana Rp 200 Triliun ke Perbankan, Pengamat: Bisa Menekan Rupiah
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan, menyebut penempatan dana pemerintah ke Himbara dan BSI sebagian dialokasikan untuk pinjaman kepada Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes/KDMP).
Keputusan itu dinilai menjadi jawaban atas persoalan pendanaan Kopdes yang selama berbulan-bulan tersendat.
Menurutnya, ketersediaan dana segar di Himbara akan mempercepat akses permodalan Kopdes dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, mulai dari beras, gula, minyak goreng, hingga pupuk.
“Hari ini kami rapat dengan Menteri Keuangan ya, yang sudah 6 bulan berputar-putar, alhamdulillah hari ini semua masalah Kopdes terjawab soal uang alhamdulillah,” ujar Zulhas usai rapat koordinasi terbatas (rakortas) dengan sejumlah Kementerian terkait, Jakarta, Senin (15/9/2025).
“Sehingga ini lihat wajahnya cerah-cerah semua di sini. Peraturan yang rumit-rumit selama enam bulan kita rumuskan itu ternyata sekarang satu hari, dua hari bisa selesai,” paparnya.
Baca juga: IHSG Menguat, Analis IPOT Soroti Sentimen Global dan Dana Rp 200 Triliun di Bank BUMN
Dana tersebut diminta segera disalurkan, mengingat lebih dari 80.000 unit Kopdes Merah Putih yang sudah menunggu lama.
Zulhas menekankan pentingnya percepatan penyaluran agar dana tidak mengendap terlalu lama di perbankan.
Selain itu, ia menekankan agar bank-bank Himbara menyiapkan mekanisme sederhana agar pinjaman bisa cepat tersalurkan tanpa hambatan administratif yang berlarut-larut.
“Jadi modalnya sudah ada, tolong disebarluaskan agar teman-teman Kopdes yang sudah 80.000 menanti begitu lama, yang gerainya baru satu macam, uangnya sekarang sudah ada, tinggal sudah siap-siapkan dengan baik, nanti ada proposal sederhana untuk menyampaikan ke perbankan,” paparnya.
”Menteri Keuangan kami meminta percepatan penyalurannya pinjaman ini, karena sudah tiga, empat bulan dari Kopdes yang sudah di launching oleh Bapak Presiden secara langsung, jangan sampai dana ini mengendap agak lama Padahal kooperasi sudah sangat membutuhkan,” lanjut Zulhas.