Pemerintah Setop Sementara Impor Gula Rafinasi

3 days ago 5

KOMPAS.com-Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyampaikan pemerintah akan menghentikan sementara impor gula industri atau rafinasi. Langkah ini diambil agar gula konsumsi dalam negeri dapat terserap maksimal.

Ia menjelaskan realisasi impor gula rafinasi sudah mencapai 70 persen dan dinilai cukup untuk kebutuhan industri.

Kebijakan ini juga dimaksudkan untuk menghentikan rembesan gula rafinasi yang beredar di masyarakat.

“Keputusannya adalah kita stop dulu, bagaimana gula dalam negeri bisa terserap dengan baik,” kata Sudaryono di Jakarta, Kamis (11/9/2025).

Baca juga: Danantara Gelontorkan Rp 1,5 Triliun untuk Serap Gula Petani, Berapa Realisasinya?

Sudaryono menekankan keputusan ini bersifat sementara. Ia berharap impor gula industri bisa dikurangi bertahap hingga nantinya dihentikan sepenuhnya.

Target pemerintah tetap mewujudkan swasembada pangan, termasuk untuk kebutuhan gula konsumsi.

“Tahun ini kan target swasembada pangan untuk kebutuhan konsumsi. Nah, industrinya pelan-pelan nanti kita harus ambil porsinya, sehingga kita betul-betul swasembada bagi kebutuhan pangan dan kebutuhan industri,” ujarnya.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono memastikan impor beras terbatas untuk kebutuhan restoran tertentu, bukan konsumsi rumah tanggaKOMPAS.com/SUPARJO RAMALAN Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono memastikan impor beras terbatas untuk kebutuhan restoran tertentu, bukan konsumsi rumah tangga

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menambahkan keputusan penghentian impor gula rafinasi sementara telah dibahas dalam rapat koordinasi terbatas yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan di Kantor Kemenko Pangan, Kamis.

Baca juga: Kelebihan Pasokan 1,3 Juta Ton, Pemerintah Bakal Setop Impor Gula Rafinasi

Ia menyebut neraca gula nasional diperkirakan mencapai 1,3 juta ton hingga akhir 2025.

“Kita semua mendukung petani tebu, tidak ada (impor), dikurangi importasi yang berkaitan misalnya dengan gula rafinasi. Kalau nggak salah tadi angkanya sekitar 200 ribu ton, itu ditutup,” ucap Arief.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |