BENGKULU UTARA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu alokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hampir Rp 600 miliar untuk perbaikan jalan daerah pada tahun 2025.
Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengatakan bahwa banyak daerah, khususnya di kawasan transmigrasi, yang membutuhkan akses jalan layak.
"Ketika para transmigran menanam, tanam-tanam sawit segala macam itu memerlukan infrastruktur pendukung jalan. Sehingga mudah bagi mereka untuk mengeluarkan hasil pertaniannya keluar," ungkapnya saat menerima kunjungan Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi, Selasa (09/09/2025).
Baca juga: Kawasan Transmigrasi Kedurang Krisis Jalan Layak, Listrik, hingga Air Bersih
Tak berhenti pada tahun 2025, kucuran anggaran jumbo untuk jalan juga akan diberikan pada tahun depan, bahkan dengan jumlah yang lebih besar.
"Alokasinya Rp 600 miliar (tahun 2025) kurang lebih, itu kita perlu untuk perbaikan jalan dan jembatan. Tahun depan kita naikkan lagi sekitar Rp 700 miliar," ujarnya.
Ungkap Helmi, total anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan jalan dan jembatan di provinsinya mencapai angka Rp 2,5 triliun.
Namun, menurutnya, terbuka kemungkinan pendanaan proyek dengan skema kontrak tahun jamak atau Multi Years Contract (MYC).
Baca juga: Kementerian Transmigrasi Kucurkan Rp 4,5 Miliar untuk Bengkulu Selatan
Sementara Wakil Gubernur Bengkulu Mian mengatakan bahwa pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan melakukan perbaikan jalan daerah melalui Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Bengkulu.
"Giri Mulya sampai Ketahun sudah dalam direktif dan persetujuan Kementerian PU untuk dikerjakan melalui Inpres jalan dimulai tahun 2025 ini," kata Mian pada kesempatan yang sama.
Kementerian Transmigrasi Kucurkan Rp 15,3 Miliar
Kementerian Transmigrasi memberikan anggaran sebesar Rp 15,3 miliar untuk pengembangan kawasan transmigrasi di Provinsi Bengkulu.
Viva Yoga mengatakan bahwa anggaran tersebut dimaksudkan untuk membangun infrastruktur, seperti sarana dan prasaranan, air bersih, hingga jalan yang dibutuhkan oleh desa di kawasan transmigrasi.
Baca juga: Kawasan Transmigrasi Kedurang Krisis Jalan Layak, Listrik, hingga Air Bersih
"Untuk di kawasan transmigrasi, terutama untuk sarana-prasarana dan jalan non-status itu menjadi tugas dan kewenangan kami untuk dibangun agar proses percepatan pertumbuhan ekonomi baru di kawasan desa, di kawasan transmigrasi itu bisa berjalan secara eskalatif," katanya.
Sedangkan secara khusus untuk kawasan transmigrasi Lagita di Kabupaten Bengkulu Utara, Kementerian Transmigrasi mengalokasikan tambahan anggaran sebesar Rp 5,3 miliar dari total Rp 15,3 miliar yang diberikan kepada Provinsi Bengkulu.
Adapun kawasan transmigrasi Lagita telah mulai dibangun sejak tahun 1980, dengan komoditas utama kelapa sawit dan karet.
Total ada 5 kawasan transmigrasi di Provinsi Bengkulu, yakni kawasan Lagita dan Enggano di Bengkulu Utara, kawasan transmigrasi Kedurang di Bengkulu Selatan, kawasan Muara Sahung di Kaur, dan kawasan Padang Ulak Tanding di Rejang Lebong.
Baca juga: Curhat Transmigran Batu Ampar, Mandi di Sungai hingga Minum Air Hujan