JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan keterlibatan penyandang disabilitas dalam berbagai program seni budaya di ruang publik.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen menghadirkan ruang ekspresi yang inklusif bagi seluruh warga Ibu Kota.
Kepala Bidang Pembinaan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Puspla Dirdjadja, mengatakan para pelaku seni dari kalangan disabilitas telah memiliki data terdaftar dan akan diaktifkan untuk tampil dalam kegiatan yang digelar Pemprov.
“Ke depan dengan adanya program-program pembangunan ruang publik dan sebagainya, peserta kan sudah ada datanya akan kami aktifkan, untuk memberikan kesempatan tampil dan menunjukkan bakat,” ujar Puspla dalam Podcast Budaya Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Kamis (11/9/2025), dikutip dari Antara.
Baca juga: Mengenal Ubin Pemandu Kuning di Trotoar: Arti Pola, Fungsi, dan Aturan Pemasangan
Festival Seni Disabilitas Jadi Agenda Prioritas
Salah satu wujud nyata program inklusi ini adalah Festival Seni bagi Penyandang Disabilitas Tingkat Provinsi DKI Jakarta 2025 yang berlangsung di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) pada 5–6 Agustus lalu.
Acara tersebut menghadirkan berbagai pertunjukan seni sekaligus menjadi ajang ekspresi bagi para seniman difabel.
Tidak hanya itu, pelaku seni dari kelompok disabilitas juga turut dihadirkan dalam acara umum.
“Misalnya saat festival teater, kami tampilkan pertunjukan dari anak disabilitas, sangat bagus,” kata Puspla.
Baca juga: Begini Prosedur Penjemputan Bus Sekolah Disabilitas di Jakarta
Peningkatan Kompetensi dan Akses Pendidikan Seni
Selain memberi panggung, Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan program peningkatan keterampilan bagi penyandang disabilitas, termasuk pelatihan kerja berbasis kriya.
Program ini dijalankan melalui kolaborasi lintas dinas, seperti Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial DKI, dengan melibatkan peserta dari Sekolah Luar Biasa (SLB) maupun panti sosial.
Tahun depan, Pemprov berencana meluncurkan program “seniman masuk sekolah”, yakni menghadirkan tenaga pengajar seni dari kalangan seniman binaan Dinas Kebudayaan ke sekolah-sekolah luar biasa.
“Mereka ini pelaku seni, bukan guru umum, memberikan edukasi kepada anak-anak disabilitas. Kalau di sana kurang guru seni, kami bisa memberikan pengajaran walau dengan jangka waktu terbatas,” ujar Puspla.
Baca juga: Kawasan Stasiun Depok Baru Bakal Ditata Ulang agar Lebih Nyaman dan Ramah Disabilitas
Puspla menegaskan Pemprov DKI Jakarta menjamin hak yang sama bagi seluruh masyarakat, termasuk difabel, dalam mendapatkan pembinaan seni budaya.
Melalui program ini, diharapkan kualitas hidup para penyandang disabilitas meningkat serta tercipta ekosistem seni yang lebih adil dan merata di Jakarta.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini